Kurangi Polusi di Jakarta, Kapolri Pertimbangkan Opsi Ganjil-Genap Kendaraan Roda Dua

Kurangi Polusi di Jakarta, Kapolri Pertimbangkan Opsi Ganjil-Genap Kendaraan Roda Dua
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengusulkan diterapkannya sistem ganjil-genap bagi kendaraan roda dua. 

Latar belakang usulan tersebut karena polusi udara kian tercemar akibat emisi gas buang kendaraan bermotor fosil cukup besar.

Salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas buang yakni dengan menggunakan kendaraan listrik, karena itu pemerintah memberikan perlakuan spesial untuk jenis kendaraan ini.

"Kita berikan fasilitas-fasilitas, ganjil-genap tidak berlaku untuk yang menggunakan motor listrik maupun mobil listrik, sekarang motor masih bebas ganjil genap. Tapi suatu saat nanti tolong dipikirkan (diterapkan), karena memang 67% emisi kendaraan bermotor menyebabkan polusi," ungkap Sigit, melalui keterangannya, dikutip Kamis (28/9/2023).

Sistem ganjil-genap untuk motor saat ini memang masih belum berjalan, pembatasan ini hanya berlaku untuk mobil berbahan bakar bensin atau internal combustion engine (ICE). Pemerintah juga sudah mengeluarkan regulasi yang mendorong Kementerian dan Lembaga (K/L) dalam memasifkan penggunaan kendaraan listrik.

"Upaya yang kita lakukan selama ini mau tidak mau harus bergeser dari yang namanya energi fosil menuju energi listrik. Saya kira kita yang memulai, K/L K/L memulai untuk bergeser dari mobil fosil ke listrik dan kita dorong konversi perubahan motor yang menggunakan energi fosil ke listrik. Ini juga bagus untuk UMKM, memang sudah ada subsidi, tapi yang non subsidi juga kita dorong," tuturnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, penyumbang polusi terbesar diklaim berasal dari kendaraan bermotor, sisanya dari industri manufaktur hingga power plant.

"Beberapa waktu lalu kita dihadapkan dengan polusi udara, 67% polusi udara khususnya yang terjadi di DKI 67% khususnya dari emisi kendaraan bermotor, 26,8% dari industri manufaktur, sisanya pembakaran sampah," ujar Sigit.***