Lukas Enembe Soal KPK Periksa Tukang Cukur Langganannya: Percuma

Lukas Enembe Soal KPK Periksa Tukang Cukur Langganannya: Percuma
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta -  Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tukang cukur rambut Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe untuk dimintai keterangan terkait perintah ke Singapura.

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menganggap penyidik KPK melakukan hal percuma ketika memeriksa ahli cukur langganannya, yakni Budi Hermawan alias Beni.

"Percuma," ujar Lukas Enembe di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (10/2).

Dia mengakui Beni sempat diajak ke Singapura beberapa waktu lalu. Akan tetapi, dia menyatakan Beni diajak karena memang mencukur rambutnya dua kali saat berada di sana.

Lukas juga menanggapi pertanyaan soal foto tukang cukurnya di tempat judi kasino Singapura.

"Ah, itu biar saja," imbuh dia.

Sementara itu, penasihat hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona menyebut Beni telah dipercaya sehingga turut diajak ke Singapura beberapa waktu lalu.

"Karena itu, ketika Bapak Lukas Enembe menjalani pengobatan di Singapura, tukang cukur itu dipanggil ke sana, untuk mencukur rambut Bapak. Jadi sengaja dipanggil, untuk mencukur. Sesudah mencukur, ya, tidak lama, pulang kembali ke Indonesia. Karena tugasnya, hanya mencukur saja," ujar Petrus melalui keterangan tertulis pada Jumat (10/2).

Budi Hermawan alias Beni yang merupakan ahli cukur langganan Lukas Enembe turut diperiksa KPK beberapa waktu lalu. Pemeriksaan terhadap Beni ini sempat dipertanyakan tim penasihat hukum Lukas Enembe.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri lalu menegaskan pemeriksaan terhadap Beni guna mendalami kepemilikan aset Lukas yang diduga bersumber dari hasil tindak pidana korupsi.

Selain itu, dia juga mengatakan Beni sering bolak-balik ke Singapura atas perintah Lukas Enembe.

"Kami punya data banyak terkait orang ini dan kemarin sudah dikonfirmasi betul terkait dengan dugaan aliran uang dan juga kemudian sering perginya dia ke Singapura atas perintah dari tersangka LE [Lukas Enembe]," kata Ali di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/2).***