Masuk Jurang Resesi, PDB Rusia Dilaporkan Turun hingga 4 Persen

Masuk Jurang Resesi, PDB Rusia Dilaporkan Turun hingga 4 Persen
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Negara adidaya Rusia resmi masuk jurang resesi. Hal itu menyusul, laporan badan statistik nasional Rusia, Rosstat yang mengestimasi besaran produksi domestik bruto (PDB) Rusia mengalami penurunan hingga 4 persen di kuartal ketiga tahun 2022. 

Resesi sendiri diartikan dengan melemahnya ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun. 

Dilansir dari The Moscow times, Jumat (18/11/2022), penurunan PDB ini serupa dengan kontraksi 4 persen pada kuartal kedua, akibat sanksi Barat menghantam ekonomi Rusia, menyusul serangan Moskow di Ukraina.

Resesi Rusia juga disebabkan adanya penurunan perdagangan grosir 22,6 persen, penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen. Namun sisi baiknya, konstruksi Rusia tumbuh sebesar 6,7 persen dan pertanian sebesar 6,2 persen. Rosstat juga mencatat, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9 persen pada September lalu.

Bank sentral Rusia pada 8 November lalu telah memperkirakan PDB akan berkontraksi sebesar 3,5 persen di tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing juga telah memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4 dan 4,5 persen.

Perlu diketahui, Rusia terakhir kali mengalami resesi teknis pada akhir 2020 dan awal 2021 saat dunia mengalami pandemi virus corona. Ekonomi Rusia pun bernasib baik pada awal 2022 dengan peningkatan PDB sebesar 3,5 persen.

Dimulainya serangan Ukraina memicu serangkaian sanksi dari Barat. Akhirnya, pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, dan masalah pasokan suku cadang membebani perekonomian Rusia.

Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas serangan Ukraina, bank secara drastis menaikkan suku bunga acuan dari 9,5 persen menjadi 20 persen dalam upaya untuk melawan inflasi dan menopang rubel.

Lalu yang mengejutkan, pada bulan Oktober lalu, bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya pada 7, persen. Ini adalah pertama kalinya sejak awal serangan militer di Ukraina tingkat suku bunga tetap tidak berubah.

Berkaitan dengan hal itu, Gubernur Bank Rusia Elvira Nabiullina mengatakan, pihaknya tidak berencana mengubah suku bunga hingga akhir tahun, sebagai tanda "adaptasi" ke "realitas baru.***