Mengenal Asbestos, Kandungan Berbahaya yang Ditemukan di Bedak Bayi Johnson & Johnson

Mengenal Asbestos, Kandungan Berbahaya yang Ditemukan di Bedak Bayi Johnson & Johnson
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta – Bedak bayi Johnson & Johnson dikabarkan akan menghentikan produksi bedak bayi berbahan dasar talc atau bedak secara global di tahun 2023 mendatang. Para konsumen menilai bahwa produk bedak bayi Johnson & Johnson menyebabkan kanker karena kontaminasi asbes.

Asbes adalah karsinogen yang diketahui telah dikaitkan dengan mesothelioma yang mematikan.

Apa Itu Asbestos?

Asbestos adalah mineral yang terdapat pada bebatuan dan dalam tanah. Asbestos dapat ditemukan pada bahan bangunan, dan biasanya digunakan untuk insulasi dan penghambat api. Asbestos juga pada jangkauan luasnya sering digunakan pada barang-barang produksi pabrik, paling banyak ditemukan di bahan bangunan untuk atap.

Bagaimana Dampaknya?

Pada era globalisasi saat ini, pembangunan dalam bidang industri sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi. Pesatnya pembangunan dalam bidang industri memberikan masyarakat kesempatan untuk bekerja. Namun, dibalik megahnya sebuah proses industri, terdapat dampak negatif yang dapat membahayakan manusia. Bahan-bahan pada bidang industri bisa juga menjadi salah satu dampak negatif bagi para pekerja industri, contohnya adalah penyakit yang menyerang paru-paru.

Berdasarkan data yang diamati oleh WHO, telah terdapat hampir 400-500 juta penduduk yang menjadi pekerja industri terserang penyakit pada pernapasan. International Labour Organization mendeteksi bahwa sekitar puluhan ribu kasus penyakit paru, yang biasa dikenal sebagai pneumoconiosis dikarenakan oleh debu-debu yang terpapar di tempat kerja industri, debu yang dikenal dan terdeteksi salah satunya adalah debu asbestos.

Penyakit yang disebabkan karena terpaparnya debu asbes dinamakan asbestosis. Asbestosis merupakan salah satu dari jenis penyakit paru yaitu pneumoconiosis, debu asbestosis menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan parut pada organ paru-paru. Gejala penyakit asbestosis antara lain mengalami sesak napas, batuk dan berdahak.

Regulasi Pemerintahan Indonesia Mengenai Asbes
Dalam mengatasi pemakaian asbes pada bidang industri yang semakin meluas serta semakin meningkatnya kematian para pekerja industri, pemerintahan indonesia mengeluarkan regulasi mengenai pemakaian asbes pada bidang industri di Indonesia. 

Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 1985 tersebut mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.

Seperti pada Pasal 2 dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia ini dikatakan bahwa pemakaian asbes atau bahan yang mengandung asbes tidak boleh digunakan dengan cara menyemprotkan, juga pada Pasal 3 yang menyebutkan bahwa setiap proses atau pekerjaan yang menggunakan atau pemakaian asbes biru (crosidolit) dilarang. 

Peraturan ini juga mengatur beberapa poin penting bagi para pekerja industri asbes seperti kewajiban para pekerja industri saat bekerja, alat perlindungan diri bagi para pekerja industri, dan lainnya.***