Menparekraf Pastikan Tiket Masuk TN Komodo tak Alami Kenaikan

Menparekraf Pastikan Tiket Masuk TN Komodo tak Alami Kenaikan
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan rencana kenaikan tiket masuk Taman Nasional (TN) Komodo sebesar Rp3,75 juta yang tadinya akan diterapkan mulai 1 Januari 2023 mendatang resmi dibatalkan.

"Sudah ditarik dan dibatalkan. Jadi tidak ada kenaikan untuk tarif Komodo," jelas Sandiaga dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemenparekraf/Baparekraf bertema "Transformasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Inklusif dan Berkelanjutan" di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Namun, Sandiaga Uno tidak menjelaskan lebih rinci mengenai pencabutan rencana kenaikan tarif masuk taman nasional tersebut.

Pada Juli lalu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan akan memberlakukan harga tiket masuk Taman Nasional (TN) Komodo sebesar Rp3,75 juta.

Rencana tersebut pun sempat membuat gaduh karena pelaku wisata di Labuan Bajo melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes atas kebijakan tersebut hingga akhirnya, Pemprov NTT menunda kenaikan tarif hingga 2023.

Ada pun harga tarif masuk Taman Nasional Komodo saat ini masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kehutanan, yaitu sekitar Rp150 ribu.

Mundur sebulan sebelumnya, publik juga dikejutkan dengan rencana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu bagi WNI dan 100 dolar AS bagi turis asing untuk membatasi jumlah wisatawan yang masuk hanya sebanyak 1.200 orang per hari. 

Lantaran diprotes banyak pihak, rencana itu pun akhirnya dibatalkan. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan pertimbangan kenaikan tarif wisata atau tiket masuk ke Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di sela-sela kunjungan kerjanya di Pulau Rinca, NTT, beberapa waktu lalu, Presiden mengatakan salah satu pertimbangan kenaikan harga tiket masuk itu ialah adanya rencana konservasi di Pulau Komodo.

"Jadi, kami ingin konservasi, tapi kami juga ingin ekonomi lewat turisme, lewat wisatawan. Ini harus seimbang," ujar Jokowi seperti disaksikan dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (15/12).

Jokowi menjelaskan di Labuan Bajo, NTT, hewan komodo tidak hanya hidup di satu pulau, melainkan juga di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. 

Pulau yang diputuskan menjadi tempat konservasi adalah Pulau Komodo dan Pulau Padar, sementara Pulau Rinca ditujukan untuk wisatawan.

"Yang untuk wisatawan diberikan di Pulau Rinca. Sehingga, ini kami benahi untuk wisatawan dan juga untuk komodonya. Komodo di Pulau Rinca dan di Pulau Komodo itu komodonya juga sama, wajahnya juga sama. Jadi, kalau mau liat komodo silakan ke Pulau Rinca, di sini ada komodo," kata Jokowi.

Presiden mengatakan masyarakat tetap dapat melihat hewan komodo di Pulau Rinca dengan tarif lebih murah, sedangkan bagi yang ingin melihat komodo di Pulau Komodo, tetap dipersilakan namun dengan tarif berbeda.  ***