Merasa Ditipu, Pengelola Rumah Lokasi Private Party di Depok Ungkap Penyewa Bilangnya Acara Kampus

Merasa Ditipu, Pengelola Rumah Lokasi Private Party di Depok Ungkap Penyewa Bilangnya Acara Kampus
Lihat Foto

WJtoday, Depok - Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya, bekerja sama dengan Polres Metro Depok menggerebek acara private party yang digelar di sebuah rumah besar yang terletak di perumahan elite kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (5/6/2022) dini hari.

Di lokasi, polisi mendapati ratusan orang yang sedang terlarut mengikuti alunan musik EDM. Bahkan beberapa di antara peserta ada sudah dalam kondisi mabuk akibat pengaruh minuman keras.

Penjaga sekaligus pengelola rumah yang dijadikan lokasi acara, Tiar, menjelaskan kronolgi yang sebenarnya terjadi. Sekira dua atau tiga hari sebelum acara tersebut berlangsung, ia menerima telpon dari seorang wanita yang hendak menyewa rumah tersebut.

Namun demikian, si wanita yang menelpon ini beralasan hendak menyewa untuk keperluan acara ulang tahun dari sebuah kampus. Namun ketika hari pelaksanaan, adalah private party yang berlangsung dan diwarnai dengan minuman keras.

"Saya kena tipu sama mereka, awalnya mereka bilang dari kampus buat acara ulang tahun. Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kaya gitu," kata Tiar pada wartawan di lokasi, Senin (6/6/2022).

Ketika ditanya estimasi jumlah peserta acara yang hadir, wanita tersebut hanya berujar tidak tahu.

"Pas ditanya itu (jumlah peserta) katanya mereka kurang tahu. Kemarin peserta yang hadir hampir 400, sedangkan kapasitas di sini cuma 100 orang," tuturnya.

Tiar pun mengaku sempat menegur pihak panitia acara tersebut.

"Sempat (negur) sih tapi kan udah banyak begitu mau bubarin, akhirnya datang dari pihak kepolisian yang bubarin," ucapnya.

Ditanya soal apakah pihaknya akan melaporkan panitia acara ini ke polisi, Tiar mengatakan hal tersebut adalah wewenang pemilik rumah.

"Tergantung pemilik rumah, kalau saya mah kan hanya penjaga saya," katanya.

Tiar mengatakan bahwa kejanggalan acara ini mulai ia rasakan ketika hari pelaksanaan acara tersebut.

"Kaya tergesa-gesa gitu, ngomongnya acara jam 20.00 WIB, tapi jam 17.00 WIB belum ada persiapan," jelasnya.

"Acara itu aneh serba dadakan, mereka nyewanya dua atau tiga hari sebelum acara," timpalnya.

Bahkan, Tiar menyebut bahwa uang sewa sebesar Rp 5 juta belum dilunasi seluruhnya oleh pihak panitia acara yang diamankan petugas kepolisian.

"Belum lunas semua, malahan nombok pakai uang saya pribadi," katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, acara tersebut bukanlah pesta bikini.

"Sebenarnya adalah bukan pesta bikini, jadi pada hari Sabtu malam dapat informasi dari jajaran Intel Polda kemudian kita selaku Polres Depok yang kedapatan wilayah terkait pesta tersebut kita membackup jajaran Intel Polda ke lokasi," kata Yogen di Polrestro Depok, Senin (6/6/2022).

"Kita ke lokasi pada pukul sekitar jam 00.30 WIB pagi. Di sana memang terdapat pesta di dalam suatu rumah, ada minuman keras juga. Kemudian di sana ada kolam renang, beberapa orang sudah nyebur di dalam juga jadi kemudian kita lakukan pengamanan sementara saat itu untuk pengunjung kita data baik KTP maupun fotonya," sambungnya.

Yogen mengatakan, sejumlah orang yang merupakan panitia juga telah diamankan dari lokasi tersebut.

Pasalnya, acara yang dihadiri ratusan ornag itu tidak menyampaikan izin ke pihak kepolisian.

"Kemudian untuk panitia dan beberapa barang bukti yang ditemukan kita amankan dan akhirnya semuanya dibawa ke Polda untuk dilakukan klarifikasi oleh Intel Polda," jelasnya.

Menyoal kabar yang beredar bahwa lokasi pesta tersebut berada di Perumahan Pesona Khayangan, Yogen juga menepisnya.

"Di Pesona Depok Estate ya bukan Pesona Khayangan," tegasnya.

Dari lokasi, Yogen mengatakan pihaknya juga mengamankan beberapa alat pengeras suara untuk dijadikan barang bukti, hingga alat kontrasepsi.

"Kemarin kita amankan beberapa soundsystem dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.

Namun terkait dugaan alat kontrasepsi tersebut akan digunakan untuk ajang seks bebas, Yogen mengatakan pihaknya belum tahu persis.

"Kita belum tahu persis kelanjutan klarifikasi dari Intel Polda, namun memang pada saat itu ditemukan (alat kontrasepsi) belum digunakan masih utuh 10 kotak, kita amankan juga," katanya.***