Miris Minim Siswa, Sekolah di Cikidang Lembang Terancam Bubar

Miris Minim Siswa, Sekolah di Cikidang Lembang Terancam Bubar
Lihat Foto

WJtoday, LembangSDN 5 Cikidang di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam bubar karena  sudah dua tahun ajaran baru tidak memiliki siswa kelas satu.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencari solusi terkait dengan eksistensi SD Negeri 5 Cikidang di Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang 

Salah satu opsi yang akan dilakukan adalah dimerger atau digabung dengan sekolah lain.

Diketahui sejumlah orang tua siswa yang mengaku ingin memindahkan anaknya.

Di antaranya Amid (39) orang tua siswa asal Kampung Sadang. Ia mengaku berencana memindahkan anaknya dari SDN 5 Cikidang. Sebab, kondisi sekolah tersebut menurutnya berpengaruh terhadap anaknya.

"Anak saya masih sekolah di sini, rencananya mau dipindahkan ke SDN 1 Cikidang. Soalnya di sini enggak ada teman," tutur Amid dikutip dari Suara jabar, pada Sabtu (30/7/22).

Amid menyebut anaknya saat ini duduk di bangku kelas 3. Di kelas tersebut anaknya hanya punya empat orang teman yang datang sekolah setiap hari. Belum lagi guru kelas yang harus berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya selama pembelajaran.

Amid mengatakan anaknya beberapa bulan belakangan sempat malas sekolah jika ada temannya yang tidak masuk. Hal itu karena di sekolah ia tak memiliki teman yang banyak.

"Kalau banyak teman mungkin akan terus di sini. Tapi kan kasihan sama anak, meskipun pelajarannya bagus tapi kalau kondisinya gini kan percuma," beber Amid.

Amid melanjutkan, sudah sempat berbicara pada pihak sekolah untuk memindahkan anaknya. Namun sampai saat ini belum diberi izin dengan alasan menunggu hasil rapat dengan pihak lain.

"Jadi sudah sempat minta izin mau mindahin anak. Tapi belum dikasih izin karena katanya nunggu hasil rapat. Takutnya semakin lama muridnya semakin habis, soalnya kan yang kelas 1 dan 2 aja enggak ada murid, tahun depan yang kelas 6 lulus," tutur Amid.

Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan KBB Dadang A Sapardan mengatakan saat ini di SDN Cikidang 5 hanya ada 41 orang murid. Rinciannya kelas 3, 4, dan 5 masing-masing hanya memiliki 5 murid. Sementara di kelas 6 jumlah muridnya cukup banyak hingga 26 orang. Sementara kelas 1 dan 2 sama sekali tak ada murid.

"Kalau kelas 6 lulus tahun depan artinya murid sisa 15. Bisa saja bubar (sekolah) kalau memang semua sudah lulus dari murid kelas 3 sampai kelas 6. Kemudian tahun ajaran baru tidak ada peminat," ungkap Dadang.

Kemudian kata Dadang, opsi merger atau peleburan dengan sekolah lain yakni SDN Cikidang 1 bisa juga diambil. Asalkan ada persetujuan dari murid, orangtua murid, serta guru yang mengajar.

"Harus tanya dulu ke anak, orangtua, dan guru mau enggak kalau sekolahnya dimerger ke sekolah yang lain. Memang jaraknya kan agak jauh dan itu kasihan ke muridnya," ucap Dadang.

Dadang juga menyatakan, minimnya siswa di sekolah itu terjadi salah satunya karena banyak bermunculan sekolah negeri, swasta, pondok pesantren, dan sekolah berbasis agama. Merger atau penggabungan SDN Cikidang 5 dengan SDN 1 Cikidang yang lokasinya tidak begitu berjauhan menjadi solusi paling realistis. 

"Kegiatan belajar tidak boleh terhenti dan siswa di sana harus bersekolah. Untuk opsi yang bisa dilakukan adalah merger dengan sekolah lain," Katanya. ***