Mood Swing dan Mudah Lupa? Mungkin saja Itu Tanda Awal Penyakit Demensia

Mood Swing dan Mudah Lupa? Mungkin saja Itu Tanda Awal Penyakit Demensia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Saat ini, demensia telah menjadi masalah kesehatan yang semakin meningkat.

Merujuk data dari World Health Organization (WHO), terdapat 55 juta orang yang menderita demensia, dan setiap tahunnya terjadi penambahan 10 juta kasus baru.

Angka tersebut sangat mengkhawatirkan, terutama karena demensia saat ini telah menjadi penyebab kematian ketujuh di seluruh dunia.

Demensia sendiri adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi otak seseorang, menyebabkan gangguan dalam kemampuan berpikir, mengingat, dan berinteraksi secara normal. Namun, ada harapan bahwa demensia dapat ditangani dengan baik jika gejalanya teridentifikasi sejak dini.

Meskipun mungkin sulit terlihat pada awalnya, tanda-tanda ini penting untuk diperhatikan.

1. Sulit mengingat sesuatu 
Tanda kesulitan dalam mengingat sesuatu adalah salah satu tanda awal yang umum terkait dengan demensia. Pada tahap awal penyakit, orang mungkin mengalami kesulitan dalam mengingat informasi baru atau memori baru-baru ini.

Hal ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, seperti melupakan barang atau kejadian yang baru saja terjadi, kesulitan mengingat di mana barang disimpan, atau bahkan mengalami kesulitan mengingat jalan pulang atau rumah teman.

Kesulitan dalam mengingat ini sering kali diabaikan pada awalnya karena dapat dianggap sebagai kelupaan yang biasa terjadi seiring bertambahnya usia. 

Namun, perlu diingat bahwa ketika tanda-tanda semacam ini muncul secara berulang dan semakin mempengaruhi kehidupan sehari-hari, mereka dapat menjadi petunjuk adanya demensia.

2. Perubahan suasana hati 
Perubahan suasana hati yang tidak wajar, seperti sering merasa sedih, marah, cemas, atau frustrasi, adalah salah satu tanda khas demensia.

Orang yang mengalami demensia dapat mengalami fluktuasi suasana hati yang tiba-tiba dan tidak proporsional dengan situasi yang sedang dihadapi.

Perubahan suasana hati ini terkait dengan efek degenerasi kognitif yang terjadi pada otak. Gangguan dalam fungsi otak menyebabkan individu tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik, sehingga perubahan suasana hati menjadi lebih sering dan intens.

Seseorang dengan demensia mungkin mudah marah tanpa alasan yang jelas atau merasa sedih secara mendalam tanpa peristiwa yang memicunya.

Mereka juga bisa menjadi cemas, panik, atau frustasi dengan cepat, bahkan tanpa pemicu yang jelas atau kejadian yang seharusnya tidak mengganggu mereka.

3. Berperilaku yang tidak pantas 
Perilaku yang tidak pantas atau tidak dapat diterima di lingkungan sosial adalah tanda lain yang dapat muncul pada individu dengan demensia.

Perubahan dalam fungsi otak dapat menyebabkan mereka kehilangan filter sosial dan perilaku yang mungkin tidak sesuai dengan norma sosial atau nilai-nilai yang diterima. 

Contoh perilaku yang tidak pantas termasuk kehilangan ketenangan di depan umum, seperti marah atau menjadi agresif tanpa alasan yang jelas.

Orang dengan demensia juga dapat mengalami perubahan kepribadian yang signifikan, termasuk kecenderungan untuk melecehkan orang lain secara verbal atau fisik. 

Penting untuk diingat bahwa perilaku yang tidak pantas ini bukanlah keputusan sadar atau niatan yang dimiliki oleh individu dengan demensia. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam struktur dan fungsi otak yang terkait dengan demensia. 

4. Mengalami kesulitan dalam perencanaan
Kesulitan dalam perencanaan merupakan salah satu tanda demensia yang umum terjadi. Saat seseorang mengalami demensia, kemampuan mereka untuk melakukan perencanaan dan pengorganisasian tugas-tugas menjadi terganggu.

Orang dengan demensia mungkin mengalami kesulitan dalam memikirkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas, mengatur urutan tugas yang kompleks, atau membuat keputusan yang melibatkan perencanaan jangka panjang.

Mereka juga mungkin menunjukkan keengganan atau kurang minat dalam berpartisipasi dalam perencanaan kegiatan atau acara tertentu.

Selain itu, penderita demensia dapat merasa bingung atau kesulitan dalam mengatur dan mengelola hal-hal tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menyusun jadwal harian, mengatur keuangan, atau mengelola tugas-tugas rumah tangga yang kompleks. 

Kesulitan dalam perencanaan ini merupakan indikasi penurunan kesehatan kognitif yang terkait dengan demensia. Perubahan dalam fungsi otak menghambat kemampuan seseorang untuk mengatur, merencanakan, dan mengelola tugas-tugas dengan efektif. 

5. Cenderung menjauhkan diri dari lingkungan sosial
Penarikan sosial atau penarikan diri dari aktivitas sosial dan interaksi merupakan indikasi lain yang dapat menunjukkan adanya demensia.

Penderita mungkin menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan dalam berinteraksi atau merasa malu dengan perubahan yang terjadi pada diri mereka. Ini dapat memicu perasaan rendah diri atau frustrasi, yang pada gilirannya menyebabkan mereka mengurangi partisipasi dalam aktivitas sosial.

6. Tanda lain yang perlu diperhatikan
Tanda-tanda umum lainnya terkait demensia adalah salah menilai jarak ke objek secara visual, kurang tertarik pada emosi orang lain, perubahan kepribadian, salah menempatkan barang, kesulitan memecahkan masalah, menjadi lambat secara fisik, mudah tersinggung. ***