Negara yang Tergabung dalam G7 Pimpin Penghapusan Bertahap Bahan Bakar Fosil

Negara yang Tergabung dalam G7 Pimpin Penghapusan Bertahap Bahan Bakar Fosil
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Negara-negara maju yang tergabung dalam Kelompok Tujuh (G7) harus memimpin penghapusan bertahap bahan bakar fosil, demikian pernyataan pemimpin tujuh negara termasuk Belanda dan Chile.

Negara-negara termasuk Uni Eropa dengan 27 negara anggotanya berharap semua negara pada pembicaraan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini akan setuju untuk menghentikan secara bertahap konsumsi bahan bakar fosil yang menyebabkan perubahan iklim.

Hal itu menghidupkan kembali gagasan yang mendapatkan dukungan dari beberapa pihak pada pembicaraan iklim tahun lalu namun dihalangi oleh negara-negara yang kaya minyak dan gas.

Pertemuan para pemimpin G7 di Hiroshima, Jepang, yang dimulai pada Jumat, dipandang sebagai ujian terhadap minat negara-negara maju itu untuk melakukan upaya tersebut.

Dalam sebuah surat tertanggal 18 Mei yang ditujukan kepada para pemimpin G7 dan dilihat oleh Reuters, presiden dan perdana menteri tujuh negara mendesak untuk mendorong kesepakatan penghapusan bertahap bahan bakar fosil.

"Kita harus mengakhiri era bahan bakar fosil dan menghapus secara bertahap bahan bakar fosil. Kami meminta Anda untuk memimpin dan bekerja sama dengan kami untuk menyetujui hal ini di COP28," kata surat itu.

COP28 adalah konferensi iklim PBB tahun ini yang akan dimulai pada 30 November di Dubai.

Surat itu juga ditandatangani oleh pemimpin Selandia Baru dan empat negara kepulauan kecil, yaitu Kepulauan Marshall, Palau, Saint Lucia, dan Vanuatu.

Kerentanan empat negara kepulauan itu terhadap perubahan iklim telah membuat mereka memiliki pengaruh politik yang sangat besar dalam pembicaraan PBB sebelumnya.

Negara-negara itu mengatakan G7 juga harus mendukung upaya untuk mengembangkan target global energi terbarukan dan efisiensi energi yang baru.

Menteri-menteri iklim negara G7 bulan lalu untuk pertama kalinya setuju untuk mempercepat penghapusan bertahap bahan bakar fosil yang tidak melemah. Tidak jelas apakah pemimpin mereka akan mengikutinya.

Negara-negara lain sudah memberikan sinyal ingin terus menggunakan bahan bakar fosil.

Presiden konferensi iklim PBB COP28 Uni Emirat Arab (UAE) Sultan al-Jaber bulan ini mendesak negara-negara untuk fokus pada penghapusan bertahap emisi bahan bakar fosil.

Dengan begitu, negara-negara bisa tetap menggunakan bahan bakar fosil sambil menggunakan teknologi yang dapat menangkap emisi CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar itu.***