Pangandaran Nihil Kasus, Testing Acak Tetap Dilakukan Setiap Hari

Pangandaran Nihil Kasus, Testing Acak Tetap Dilakukan Setiap Hari
Lihat Foto

WJtoday, Pangandaran - Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

Meski ada sejumlah pelonggaran, setidaknya, sejak pertengahan Oktober 2021, kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran sudah tak lagi mengalami penambahan kasus.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran pun tetap menggelar testing acak setiap hari untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, tidak ada lagi kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran sejak 18 Oktober 2021.

"Namun testing tetap kita lakukan setiap hari. Kita melakukan testing tidak hanya di satu titik, melainkan di berbagai tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti di tempat wisata, pasar, terminal, dan sekolah," sebut Yadi, Kamis (4/11).

Ia menjelaskan, pihaknya tidak hanya melakukan testing kepada kontak erat yang terkonfirmasi Covid-19.

"Kalau mengandalkan kontak erat, kita tak melakukan testing karena tak ada kasus. Indikatornya kita melakukan testing itu karena tempat itu menjadi tempat kerumunan. Rata-rata per hari kita melakukan testing kepada 75 orang," jelasnya.

Selain itu, Yadi juga menyebut bahwa saat ini pihaknya berupaya mempercepat vaksinasi untuk remaja, dan hasilnya pencapaian Kabupaten Pangandaran menjadi yang tertinggi di Jawa Barat. Tidak hanya menggencarkan vaksinasi kepada remaja saja, testing pun dilakukan kepada mereka secara acak.

Menurutnya, potensi adanya siswa yang terpapar di sekolah menjadi sangat kecil. Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan satu pun kasus Covid-19 di sekolah.

Yadi menambahkan, pihaknya juga terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Berdasarkan data per 1 November, cakupan vaksinasi dosis pertama secara keseluruhan di Kabupaten Pangandaran telah mencapai 75,4 persen atau 259.103 orang dari target 344.196 orang. Sementara cakupan dosis kedua mencapai 42,7 persen atau 146.898 orang.

Sementara vaksinasi dosis pertama kepada lansia mencapai 77,2 persen atau 38.017 orang dari target 49.226 orang. Sementara dosis kedua telah mencapai 39,8 persen atau 19.614 orang.

"Kita juga terus melakukan percepatan vaksinasi. Targetnya, tak sampai Desember kita sudah mencapai 70 persen dari dosis satu dan dua. Dengan begitu, akan muncul herd immunity, " Jelasnya

Kendati kasus Covid-19 sudah tak ada, Yadi mengatakan, pihaknya
terus mengimbau warga agar tak abai prokes.

"Pengawasan juga kita terus lakukan. Kita juga siapkan tempat tidur untuk pasien Covid-19 meski tak ada kasus. Masih ada 110 tempat tidur yang disiagakan di RSUD," tutup Yadi.***