Patut Dijadikan Teladan, Wapres Ajak Generasi Muda Nonton Film 'Buya Hamka'

Patut Dijadikan Teladan, Wapres Ajak Generasi Muda Nonton Film 'Buya Hamka'
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri pemutaran perdana film Buya Hamka besutan Sutradara Fajar Bustomi di Studio II Epicentrum XXI, Jl. H.R. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (21/03/2023) sore.

Usai menyaksikan film tersebut, Wapres mengungkapkan Buya Hamka adalah seorang tokoh ulama yang patut untuk teladani dan memiliki keahlian yang lengkap.

“Saya kira [Buya Hamka], seorang tokoh yang patut kita jadikan teladan, baik sebagai tokoh ulama maupun sebagai seorang pejuang bangsa, juga sebagai sastrawan yang banyak menulis buku-buku roman,” kata Ma'ruf.

Lebih jauh Wapres mengapresiasi selain jalan cerita filmnya, juga para pemainnya dapat memerankan karakter masing-masing tokoh dengan sangat baik.

“Menurut saya jalan cerita dan juga pemain-pemainnya sangat bagus, bisa menggambarkan dan memberikan inspirasi bagi kita semua,” tuturnya.

Wapres juga mengungkapkan pembuatan film Buya Hamka ini saat dirinya masih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Pembicaraan-pembicaraan tentang pembuatan film ini, ketika itu saya [masih] menjadi Ketua Umum MUI dan sering berdiskusi tentang rencana pembuatan film ini tahun 2015,” ucap Ma'ruf.

Terakhir, Wapres mengimbau kepada masyarakat, khususnya bagi generasi muda untuk menonton film Buya Hamka yang menurutnya sangat menarik dan inspiratif.

“Anjuran saya supaya masyarakat menonton film ini. Karena banyak pelajaran dan hal-hal yang bisa dijadikan teladan, serta memberi inspirasi kepada kita semua, terutama bagi kalangan muda,” ajak Wapres.

“Nontonlah, bagaimana seorang Hamka sejak muda berjuang untuk agama, bangsa dan negara,” imbuhnya.

Sebelumnya, produser film Buya Hamka, Chand Parwez Servia dalam paparannya menyebutkan dirinya sangat mengagumi sosok Buya Hamka sebagai seorang kiai dan sastrawan nasionalis. Sehingga, ketika ditawari membuat film Buya Hamka, ia tidak berpikir panjang untuk menerimanya.

“Saya ingin cerita sedikit, jadi pada tahun 2014 Ketua MUI-nya masih Bang Din Syamsuddin, saya ditawarkan apakah berminat untuk membuat film Buya Hamka. Singkat kata, tahun 2014 kami [langsung] memulai proses pembuatan filmnya,” terangnya.

Menurut Parwez, proses pembuatan film Buya Hamka sangat panjang, karena selain ingin menyajikan film yang sempurna juga terhalang pandemi Covid-19.

“Kita menyadari bahwa kisah ini harus disajikan dengan sempurna,” ujarnya.

Oleh sebab itu, tutur Parwez, film Buya Hamka ini akan dibuat dalam 3 bagian dan film yang diputar hari ini adalah bagian yang pertama.

Ia berharap film Buya Hamka, selain besar gaungnya juga banyak manfaat dan memiliki pesan dakwah yang sangat kuat untuk disampaikan.

“Diharapkan film Buya Hamka ini memberikan pencerahan dan menjadi sebuah ilustrasi yang baik sehingga mempunyai nilai-nilai yang positif,” ucap Parwez.

Sebagai informasi, film Buya Hamka ini merupakan film biografi yang diangkat dari kisah nyata seorang tokoh ulama sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka).

Dalam film ini, aktor Vino G. Bastian memerankan tokoh utama sebagai Buya Hamka, serta didukung oleh beberapa aktris dan aktor ternama lainnya, seperti Laudia Chyntia Bella, Donny Damara, Anjasmara, Ayu Laksmi, dan Dessy Ratnasari.

Film Buya Hamka bagian pertama ini bercerita tentang fase kehidupan Buya Hamka setelah menikah. Film ini secara tajam menyoroti bagaimana Buya Hamka, sebagai Ulama Muhammadiyah, menyampaikan dakwah secara santun namun dengan karakter yang tegas dan kuat.

Dikisahkan pula, bahwa selain menjadi seorang ulama dan tokoh pemikir terkemuka, Buya Hamka juga aktif sebagai sastrawan yang produktif. 

Adapun karya sastranya yang terkenal diantaranya novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Naungan Ka’bah, sedangkan beberapa buku dakwah yang ditulisnya seperti tafsir Al Azhar, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup.

Selain itu, dalam film ini jelas tergambar bahwa Buya Hamka juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang gigih melawan penjajah Belanda dan Jepang, khususnya melalui pidato pengobar semangat perjuangan dan tulisan-tulisannya.

Film produksi hasil kerjasama Starvision dan Falcon Pictures dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini rencananya akan tayang untuk umum pada 20 April 2023 mendatang.  ***