Pedagang Daging Sapi di Jabodetabek Mogok Jualan Hingga Sepekan ke Depan

Pedagang Daging Sapi di Jabodetabek Mogok Jualan Hingga Sepekan ke Depan
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Mulai hari ini selama sepekan, para pedagang daging sapi di Jabodetabek menggelar mogok jualan, dari 28 Februari hingga 4 Maret 2022.

Aksi ini sebagai bentuk protes para pedagang sapi terhadap tingginya harga daging sapi yang menembus di atas Rp130.000 per kilogram.

"Ya benar itu. Saya dapat informasi dari teman-teman katanya mulai Senin mau mogok selama lima hari," ujar sala satu pedagang daging sapi di Pasar Mini Bekasi.

Hal yang sama juga diungkapkan, Kepala Pasar Slipi, Jakarta, Hendra Alfonso Silalahji. Alasan para pedagang tersebut mogok berdagang lantaran harga beli daging sapi dari suplier yang semakin hari semakin tinggi. Sehingga menyebabkan harga jual daging ikut naik.

Menurut Hendra, pada saat kondisi normal harga daging sapi dihargai Rp110 ribu per kilonya. Namun dalam beberapa hari terakhir ini harga daging naik mencapai Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kilonya. 

Baca Juga : Jawab Isu Mogok Massal Terkait Lonjakan Harga Daging di Bandung, APPSI Jabar: Belum Ada Info

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri berharap, agar tidak seluruh pedagang daging sapi yang mogok jualan, pasalnya banyak pedagang sate, bakso dan warung makan membutuhkan pasokan daging.

"Kami sedang mengkonsilidasikan supaya untuk tetap berdagang. Boleh mogok jualan, tapi saya minta jangan semuanya. Karena ini berkaitan dengan pihak ketiga. Seperti warteg, tukang bakso dan pedagang lainnya," ujar Abdullah.

Abdullah menerangkan, aksi mogok ini diketahuinya hanya pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek. Karena wilayah itu saja yang sudah tak sanggup menaggung harga beli daging sapi yang terus merangkak naik.

"Keluhan ini banyak yang dari Jabodetabek. Kalau daerah lain saya belum tahu. Makanya pekan depan yang berencana mau mogok itu temen-temen pedagang daging yang di Jabodetabek," katanya.

"Tapi apa daya, ini persoalan untung rugi. Kalau pedagang rugi terus saya juga nggak mungkin membiarkan mereka rugi," sambung Abdullah.

Terkait hal ini, Abdullah mengaku, pihaknya sudah mendorong pemerintah agar bisa berupaya menurunkan harga daging sapi demi kesejahteraan para pedagang pasar maupun pembeli. 

"Kita usahakan beberapa hari ini bisa mendorong agar ada percepatan upaya dari pemerintah," katanya.***