PON XX Papua 2021

Pedagang Suvenir Noken Raup Untung Berkat PON Papua

Pedagang Suvenir Noken Raup Untung Berkat PON Papua
Lihat Foto

WJtoday, Merauke - Berburu buah tangan khas Papua menjadi salah satu tujuan para wisatawan datang ke Kota Jayapura. Apalagi event besar PON XX Papua digelar di empat kabupaten di Papua.

Noken atau tas tradisional asli Papua yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, selain dijadikan sebagai merchandise resmi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 juga banyak dijumpai dijual pedagang suvenir khas Papua.

Para Pedagang suvenir menyatakan mereka meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan biasanya berkat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Salah satu pengrajin noken, Sisilia Sankakai, mengatakan bahwa dirinya dalam sehari bisa menjual lebih dari tiga tas noken kepada pembeli yang kebanyakan dari kontingen peserta PON XX Papua dibandingkan hari biasa.

"Semenjak PON ini lumayan banyak pembeli," kata Sisilia Sankakai di lapak dagangannya yang berada di Jl. Pemuda Merauke

Sisilia Sankakai mengatakan bahwa dirinya setiap hari membuka lapak yang menjual aneka kerajinan seperti noken, cawat, hingga topi yang terbuat dari kulit pohon genemo.

"Buka setiap hari dari jam enam pagi sampai jam sembilan malam," ujar Sisilia.

Sisilia menjual kerajinan tersebut dengan harga yang bervariasi, seperti noken yang dijual mulai dari Rp100.000 hingga Rp350.000 tergantung dari tingkat kesulitan pembuatannya.

Tas noken yang dijual di lapaknya merupakan buatan tangan Sisilia Sankakai sendiri. Dia menjelaskan bahwa pembuatan satu tas noken bisa mencapai tiga hari.

"Saya bikin sendiri saja. Ini sambil nunggu ada yang beli," ujar Sisilia sambil memperlihatkan salah satu tas noken yang sedang dibuat.

Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. ***