Pemkab Cianjur Awasi Ketat Daerah Rawan Longsor di Wilayah Selatan

Pemkab Cianjur Awasi Ketat Daerah Rawan Longsor di Wilayah Selatan
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Bupati Cianjur Herman Suherman meminta BPBD Cianjur memberi pengawasan lebih jalur selatan yang rawan longsor untuk mencegah terjadinya korban jiwa, terutama di kawasan Cadas Hideung, Kecamatan Pagelaran dan di Kecamatan Naringgul.

"Memasuki puncak musim hujan, kami meminta BPBD Cianjur  lebih waspada dan siaga termasuk di sejumlah titik rawan bencana alam yang kerap terjadi, termasuk pengawasan di sepanjang jalur utama Cianjur mulai dari utara hingga selatan," kata Herman dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (16/1/2022).

Ia menjelaskan, meski sebagian besar wilayah Cianjur, masuk dalam zona merah bencana di Jabar, pihaknya tetap berupaya melakukan upaya pencegahan meski bencana alam sulit diprediksi, termasuk penangan cepat dengan menyiagakan alat berat di sejumlah titik wilayah selatan.

Diutarakannya, pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan dinas terkait di pemprov dan pusat, untuk penanganan maksimal jalur rawan bencana di Cianjur, termasuk pemasangan tebing penahan tanah di sepanjang jalur Puncak-Cipanas hingga Kecamatan Naringgul.

Baca juga: Jalur Penghubung Wilayah Selatan Cianjur Rawan Longsor Susulan

"Kami juga meminta pengguna jalan dengan tujuan wilayah selatan Cianjur, untuk tetap ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur rawan bencana, terutama saat hujan turun deras, sebagai upaya menghindari korban jiwa dan materiil saat bencana alam terjadi," sebutnya. 

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan untuk penanganan tebing longsor di jalur selatan, pihaknya berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Kementerian pusat, untuk penanganan maksimal segera dilakukan.

Dengan demikian tebing yang rawan longsor dapat dipasangi tembok penahan tanah atau pemasangan jaring baja seperti di Puncak dan Naringgul.

"Kami juga sudah meminta seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk siaga dalam melakukan pengawasan dan jeli membaca tanda alam akan terjadi bencana serta segera mengevakuasi warga saat bencana terjadi," ujar Rudi.  ***