Pemkot Bandung Lacak Temuan Positif Covid-19 di Pasar Leuwipanjang

Pemkot Bandung Lacak Temuan Positif Covid-19 di Pasar Leuwipanjang
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Direktur Utama PD Pasar Bermartabat, Herry Hermawan memastikan, temuan kasus positif Covid-19 di Pasar Pasar Leuwipanjang telah tertangani dengan baik. Pedagang yang terindikasi positif Covid-19 telah melakukan isolasi mandiri dan kini pihaknya tengah melakukan pelacakan.

Herry mengungkapkan, pekan lalu dilakukan rapid test kepada 30 orang pedagang di Pasar Leuwipanjang. Dari hasil tersebut, mulanya didapatkan tiga orang reaktif. Namun saat diuji melalui swab test, hanya satu orang yang terindikasi positif.

“Satu pedagang hasil rapid test pada Selasa (2/6/2020) ada positif. Kemudian diswab test pada Jumat (5/6/2020) ternyata positif. Oleh karena itu langsung diisolasi oleh lingkungan rumahnya di Cibiru,” ungkap Herry, Senin (8/6/2020).

Pascatemuan tersebut, Herry langsung mengisolasi satu blok basahan di Pasar Leuwipanjang. Setelah berdiskusi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, diambil keputusan tersebut untuk memudahkan pelacakan.

Herry mengatakan, pekan ini PD Pasar Bermartabat bersama Dinkes akan kembali melakukan tes kepada pedagang. Tes merupakan upaya melacak penyebaran.

“Kami mengisolasi blok pasar di Leuwipanjang, yang lain tetap buka. Kita memerlukan data untuk tes Rabu dan Kamis pekan ini. Mereka (pedagang) harus datang Rabu dan Kamis,” ujarnya.

Sementara itu, sebagai upaya pencegahan, PD Pasar juga telah menyemprotkan disinfektan ke seluruh area Pasar Leuwipanjang. Kemudian mendata para pedagang sebagai upaya awal pelacakan.

“Minggu kemarin mendata baru 50 persen pedagang. Semuanya ada sekitar 250 pedagang. Sekarang kita lanjutkan lagi pendataan dan nanti Rabu dan Kamis tinggal tes,” jelasnya.

Lebih lanjut Herry meminta masyarakat tidak perlu takut berbelanja ke pasar. Namun warga harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak. Karena selain menjaga diri juga sekaligus melindungi orang lain agar tidak terpapar.

“Pelacakan keluarga di rumah itu sudah terblokir, sudah terkondisikan di lapangan. Untuk di lokasi pasar itu samping-sampingnya sudah dites itu tidak ada, negatif. Tapi kalau pembeli nya yang ‘mobile’ kita tidak tahu. Makanya akan kita tes lagi,” tandasnya. 



Bukan Klaster, Penambahan Kasus Positif di Kota Bandung Pada Tiga Kelompok Berisiko Tinggi
Pemkot Bandung akan melakukan tes secara agresif pada tiga kelompok risiko tinggi, yaitu kelompok tenaga kesehatan (nakes), pedagang pasar, dan kelompok ojek. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung telah menemukan beberapa kasus positif Cpvid-19 di tiga kelompok tersebut.

Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita saat konferensi pers di Balai Kota Bandung, Senin (8/6/2020), mengatakan, Dinkes telah melakukan tes swab kepada 1.046 pegawai di 30 puskesmas. Sebanyak 27 orang diantaranya dinyatakan positif Covid-19. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan dan pegawai lain termasuk satpam. Hasil tersebut dari tes yang dilakukan selama dua pekan terakhir.

“Mereka tidak semua terpapar di tempat kerja, ada juga yang di lingkungan rumahnya. Kebetulan ada satpam yang tetangganya positif Covid-19, 'confirmed',” ungkap Rita.

Selain tenaga kesehatan, kasus positif Covid-19 juga ditemukan di pasar tradisional. Sebanyak empat orang pedagang pasar dinyatakan positif terpapar Covid-19.

“Dari 1.044 pedagang di 43 pasar, 45 orang reaktif terhadap rapid test. Sudah ditindaklanjuti dengan swab. Hasilnya, empat orang dinyatakan positif,” lanjut Rita.

Empat orang tersebut terdiri dari satu orang pedagang Pasar Ciharugeulis, satu orang pedagang Pasar Sadang Serang, dan dua orang pedagang Pasar Leuwipanjang. Atas penemuan tersebut, PD Pasar Bermartabat langsung menutup satu blok di pasar tersebut.

“Saya tanya ke Direktur Pasar, apa sih kegiatan yang mereka lakukan? Begitu pagi-pagi datang ke pasar, dia di jongko itu saja tidak ke mana-mana karena melayani pembeli. Sehingga tentu saja blok itu saja yang ditutup, karena pasar itu luas,” terang Rita.

Ke depan, pihaknya akan menguji kepada sejumlah pedagang pasar yang diduga berinteraksi intensif dengan pasien positif. Saat ini, para pedagang diminta untuk melakukan karantina mandiri.

Sementara itu, pelacakan terhadap ojek masih berlangsung. Hingga saat ini, Dinkes baru melakukan tes di tiga pangkalan ojek di kawasan Jalan Muhamad Ramdan dan depan Puskesmas Pasundan.

“Baru tiga pangkalan. Dari 45 orang, ada dua orang yang rapid-nya reaktif. Sudah ditindaklanjuti dengan swab dan sedang menunggu hasil,” katanya.

Namun Rita menegaskan, penemuan tersebut bukan berarti ada penambahan klaster. Sebab jumlah kasus tidak signifikan kendati tetap perlu diwaspadai.

“Nggak lah (bukan klaster). Cuma empat orang kok klaster. Kalau satu pasar semuanya (itu klaster),” ujar Rita.

“Tidak ada klaster baru. Apalagi ojol (yang ditemukan) cuma dua. Tidak bisa disebut klaster. Dan (itupun hasil tes) rapid, bukan swab,” imbuhnya mengakhiri. ***