Pemprov Jabar Kembangkan Program SABISA, Ini Kata DPRD

Pemprov Jabar Kembangkan Program SABISA, Ini Kata DPRD
Lihat Foto

Wjtoday, Bandung- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggulirkan program Sakola Bisnis Desa atau SABISA. Program tersebut diluncurkan sebagai upaya pemberdayaan potensi ekonomi pedesaan.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), Syahrir, S.E., M. I.Pol  menyambut baik digulirkannya Program SABISA tersebut, menurutnya dengan program tersebut mendorong potensi desa, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun sosio kultural, supaya dapat didayagunakan menjadi potensi ekonomi/bisnis dengan prinsip berkelanjutan. 

Lebih lanjut Syahrir menyatakan Strategi yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar melalui program SABISA, yang dimulai pada tahun ini dengan menghadirkan para kepala desa dan 100 direktur BUMDesa merupakan langkah yang layak diapresiasi

Syahrir mengatakan dari 5.312 desa di Jawa Barat,  terdapat 4.921 BUMDes.Namun, dari jumlah BUMDes tersebut belum semua aparatur desa dan direktur BUMDes mampu menjalankan bisnisnya dengan baik. Hal ini sangat terkait dengan masih terbatasnya wawasan dan skill bisnis.

"Padahal Kepala desa dan direktur BUMDes memiliki peranan penting dalam mengembangkan potensi desa. Kehadirannya diharapkan memaksimalkan potensi desa dengan prinsip berkelanjutan dan memperhatikan kearifan lokal sehingga mampu memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat di pedesaan" Ujarnya

Oleh karena itu, Program SABISA diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan bisnis BUMDes, sehingga bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana dalam program SABISA yang diikuti kepala desa dan direktur BUMDes ini, mereka akan mendapatkan pelatihan dari pemateri yang terdiri dari akademisi, pelaku usaha, perbankan, dan Kementerian Desa.

"Mereka akan diajari cara menggali potensi desanya seperti apa, bagaimana cara untuk menjual produknya, termasuk dengan membentuk pasarnya seperti apa,” kata Syahrir

“Melalui SABISA diharapkan BUMDes mampu membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan mampu bertransformasi menjadi model usaha yang lebih profesional untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan,” pungkasnya. ***