Pencarian Korban Longsor Natuna Disetop, Empat Orang Masih Belum Ditemukan

Pencarian Korban Longsor Natuna Disetop, Empat Orang Masih Belum Ditemukan
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Operasi evakuasi dan pencarian korban longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, resmi ditutup pada Sabtu (18/3/2023) setelah berlangsung selama 13 hari. 

Dari hasil pencarian dan penelusuran selama 13 hari, tim SAR gabungan berhasil menemukan 50 korban jiwa. Sementara itu, empat orang lainnya belum ditemukan dan dinyatakan hilang. 

Bupati Natuna Wan Siswandi meminta maaf terkait ditutupnya operasi pencarian korban. 

"Saya selaku Komandan Tim Gabungan Tanggap Bencana, memohon maaf yang sebesarnya kepada pihak keluarga seluruh korban, apabila upaya kami belum maksimal. Namun, kami sudah mencoba melakukan semua hal yang bisa kami lakukan," kata Siswandi dikutip dari keterangan resmi Basarnas, Minggu (19/3/2023).

"Kepada keluarga korban yang belum dapat ditemukan, sekali lagi kami memohon maaf sekiranya keluarga dapat mengikhlaskan. Kepada seluruh warga, manakala selama keberadaan kami di Serasan terdapat kekurangan kami juga memohon maaf," imbuhnya.

Senada dengan Siswandi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Abdul Rahman menyampaikan belangsungkawa atas musibah yang terjadi. 

Ia juga memohon maaf jika upaya pencarian dan pertolongan yang tim SAR gabungan lakukan belum maksimal. 

"Sebelumnya kami mewakili Tim SAR Gabungan ingin menyampaikan belangsungkawa atas musibah yang terjadi di serasan. Khususnya warga Desa Pangkalan, kami juga ingin menyampaikan ucapan turut prihatin dan dukacita yang disampaikan oleh Bapak kami Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan di Pusat," ungkap Abdul.

Sebelumnya, longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada Senin, 6 Maret 2023. Sebanyak 54 orang warga Dusun Genting Desa Pangkalan dilaporkan hilang. Mereka hilang diduga tersapu oleh material longsor.

Tim SAR gabungan kemudian mengerahkan sejumlah alat berat. Sebanyak 7 eskavator berukuran sedang hingga besar dikerahkan membantu proses pencarian. Tak hanya itu, pemetaan titik lokasi hingga pencarian korban juga dimaksimalkan dengan menggunakan drone.***