Pengamat Nilai Jokowi Hendak Mendikte Parpol soal Penentuan Capres

Pengamat Nilai Jokowi Hendak Mendikte Parpol soal Penentuan Capres
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di HUT ke-58 Partai Golkar dalam pidatonya mengatakan agar tidak sembrono dalam menentukan calon presiden (capres).

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Masie, menilai pernyataan Jokowi tersebut hendak menyindir Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. 

Dia menilai, sikap Jokowi tersebut hendak mendikte partai politik untuk mengikuti kemauannya.

"Wajar saja kalau Nasdem mencalonkan calon jagoannya Anies Baswedan, Gerindra mencalonkan pilihannya Prabowo. Ataupun Golkar mencalonkan Airlangga. Ataupun PDIP mengusung Puan Maharani tak ada yang keliru. Jokowi mau mendikte dan maunya dia capresnya pilihannya dia," papar Jerry dikutip dari Alinea.id, Senin (24/10/2022).

Jerry mengatakan, apa yang disampaikan Jokowi di HUT ke-58 Partai Golkar itu agak aneh. Sebab, kata dia, setiap parpol memiliki independensi dalam menentukan kandidat yang akan diusung.

"Sebaiknya dia (Jokowi) bicara soal partai Golkar dalam sejarah bangsa apa kontribusi Golkar dalam pembangunan atau dia mengangkat tokoh terbesar Golkar mendiang Presiden Soeharto ketimbang ngurus parpol lain. Bicara saja sesuai topik dan tema," ungkapnya.

Dia pun mengatakan, pada 2024 Jokowi sudah tak lagi menjabat sebagai presiden. Seharusnya, sebagai negarawan, dia memberikan kesempatan untuk setiap parpol menentukan pilihan dan nasib masing-masing.

"Bagi saya mementukan capres adalah pilihan masing-masing parpol bukan dia yang menentukan," tegas Jerry.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman meminta semua pihak untuk menghormati dan menghargai pilihan setiap partai politik. Menurutnya, dalam demokrasi Pancasila, harus dipupuk sikap toleran.

Hal ini disampaikan Benny diduga terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak sembrono memilih calon presiden (capres).

"Dalam demokrasi Pancasila harus dipupuk sikap toleran. Yaitu sikap menghargai pilihan yg berbeda atau bertentangan dgn pilihan sendiri," ujar Benny dalam cuitan di akun Twitternya, @BennyHarmanID, dikutip Senin (24/10).

"Jangan menuduh orang lain kadrun hanya karena tidak mengikuti pilihanmu. Atau bilang pilihan orang lain sembrono hanya karena menolak pilihanmu. #Liberte#," lanjutnya.  ***