Penghuni Relokasi Gempa Cianjur Keluhkan Sulit Air Bersih

Penghuni Relokasi Gempa Cianjur Keluhkan Sulit Air Bersih
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Bupati Cianjur Herman Suherman, memastikan air bersih untuk kebutuhan warga segera mengalir ke perumahan relokasi di Desa Sirnaglih, Kecamatan Cilaku dengan membuat sumur bor yang akan dikelola Perumdam Cianjur karena banyak keluhan dari penghuni terkait kesulitan air.

"Pemkab Cianjur tengah menggali sumber mata air untuk disalurkan ke kawasan perumahan relokasi korban gempa di Cilaku, kemungkinan berupa sumur bor yang nantinya akan dibuat sambungan pipa pelanggan Perumdam," ujar Herman, Senin (27/3/2023).

Herman menjelaskan untuk sumur bor, pihaknya sudah menemukan titik mata airnya dan saat ini dalam proses penggalian, sehingga ke depan Perumdam Cianjur akan mengelola sumur bor tersebut dengan membuat pipa sambungan ke 200 rumah relokasi.

"Kami meminta warga untuk bersabar karena sumur bor akan segera dibuat dan akan disalurkan ke rumah warga yang nantinya di kelola Perumdam Cianjur. Mereka yang sudah menempati rumah relokasi, saat ini mendapat pasokan air dari truk tangki Perumdam," paparnya.

Sementara penyintas gempa yang sudah mulai menempati rumah relokasi tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, mengaku kesulitan mendapatkan air bersih karena belum ada saluran air dari Perumdam Cianjur atau pipanisasi dari pihak pengelola.

Untuk kebutuhan air bersih setiap harinya, warga terpaksa mengambil air dari toren proyek pembangunan rumah tahan gempa yang dialirkan melalui selang besar, sehingga sepanjang hari warga harus mengambil air untuk kebutuhan memasak dan mandi.

"Tidak jarang kami harus antre karena seluruh warga perumahan relokasi mengandalkan sumber air dari satu toren besar di ujung perumahan. Padahal ini urusan yang sangat penting dan dibutuhkan warga setiap hari, sudah dua minggu menempati rumah belum ada air," kata warga blok A Taufik, seperti dilansir Antara.

Taufik menjelaskan, sebelum mengisi rumah tersebut, pihaknya sempat melihat air mengalir ke rumah relokasi ketika pejabat dari pusat atau Jawa Barat berkunjung, sehingga mereka merasa tenang saat mengisi rumah. Namun setelah dua minggu mereka tidak mendapati air mengalir.

"Beberapa kali mengalir ke rumah warga relokasi, tepatnya ketika ada kunjungan pejabat dari pemerintah pusat melakukan kunjungan. Kami berharap pemerintah segera memperhatikan ketersediaan air bersih di tempat relokasi ini," ungkapnya.  ***