Pengusaha Muda Didorong Berkontribusi dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Pengusaha Muda Didorong Berkontribusi dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diajak untuk  berkontribusi menjadi fondasi bagi perekonomian nasional.

Saat ini, kementerian dan lembaga pemerintahan terus berupaya memberikan ruang dan mendorong pelaku UMKM, khususnya wirausaha muda untuk mengembangkan usahanya.

“Kami berharap generasi muda terus maju. Pemerintah terus mengusung keberpihakan dalam mengembangkan ekosistem yang kondusif untuk UMKM, khususnya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Melalui kebijakan dan atau peraturan, pemerintah memberikan ruang serta mendorong pengembangan UMKM dan pelaku usaha muda,” urai Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, melalui keterangannya, dikutip Senin (8/8/2022).

Ia menambahkan, Undang-undang Cipta Kerja dan produk turunannya merupakan bentuk keberpihakan kepada UMKM. Salah satu manfaatnya adalah memberikan kemudahan perizinan bagi UMKM. Dari sisi permodalan, berbagai stimulus diberikan agar UMKM mampu bertahan dan kembali bangkit.

"UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia yang terus meningkat. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, jumlah UMKM saat ini mencapai 65 juta unit dan memberikan kontribusi 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dan 61 per senter hadap produk domestik bruto (PDB) nasional," tutur Jerry.

Selanjutnya, Wamendag merinci berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun bisnis. Pertama, penduduk dunia pada 2045 akan didominasi kelas pendapatan menengah (middle income class) yang diproyeksi sebanyak 8,1 miliar jiwa.

"Kelompok inilah yang berdaya beli cukup kuat sehingga menjadi segmen pasar yang potensial. Kedua, kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) dan biotech akan menjadi faktor kunci masa depan," imbuhnya.

Dia mengatakan, penguasa teknologi akan menjadi terdepan karena penggunaan AI dan biotech terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ketiga, perdagangan internasional diperkirakan akan meningkat 3,4 persen.

Ini berarti peluang perdagangan antar negara tetap tumbuh. Keempat, 66 persen warga dunia diperkirakan melakukan mobilisasi atau perpindahan dari satu kota atau negara ke kota atau negara lainnya sehingga potensi bisnis perjalananakan sangat besar.

“Isu perubahan iklim juga dapat dieksplorasi. Dunia sedang mencari produk yang ramah lingkungan dan aman untuk konsumen. Sebagai contoh, selain permintaan akan produk-produk organik maupun produk ramah lingkungan. Saat ini, juga tengah berkembang isu perdagangan karbon yang dapat menjadi tantangan sekaligus peluang,” tambah Wamendag.

Salah seorang pengusaha muda Jambi, Budi Setiawan mengapresiasi atas kedatangannya Wakil Menteri Perdagangan.

Menurutnya, apa yang disampaikan sangat konkrit dan langsung, tidak ada birokrasi lagi. "Ini sangat mendukung sekali bagi kami pengusaha muda di Jambi ini. Alhamdulillah, kami juga diberikan nomor untuk komunikasi secara langsung," tuturnya.***