Penyakit yang Rentan Menyerang Saat kemarau

Penyakit yang Rentan Menyerang Saat kemarau
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Musim Kemarau bisa dibilang menjadi musim di mana berbagai penyakit akan mudah menyerang manusia.

Sebagai langkah pencegahan, yuk cari tahu dulu penyakit apa saja yang biasanya menyerang saat musim kemarau tiba sehingga Anda bisa memberikan perlindungan terbaik agar keluarga tetap sehat

Asma Kambuh Saat Kemarau

Buat Anda yang punya riwayat asma, Anda patut berhati-hati lantaran di musim ini tingkat polusi, debu, hingga serbuk bunga meningkat dengan signifikan yang mana semua hal tersebut merupakan faktor penyebab kambuhnya penyakit asma.

Untuk itu, sebaiknya Anda lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, dan jika harus keluar rumah maka jangan lupa menggunakan masker.

Keracunan Makanan

Di Indonesia, peningkatan suhu udara disertai dengan meningkatnya kelembapan udara. Udara yang lembap ini memungkinkan bakteri dan jamur yang biasanya ada pada makanan tumbuh dan berkembang biak dengan subur. Mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri serta jamur dapat meningkatkan resiko keracunan makanan.

Maka dari itu, Anda harus lebih berhati-hati dan memperhatikan makanan yang hendak Anda makan, terlebih jika Anda membeli makanan tersebut di pinggir jalan yang Anda gak tahu kapan dan bagaimana makanan tersebut dibuat dan disimpan.

Diare

Di beberapa daerah di Indonesia, datangnya kemarau juga terkadang disertai dengan berkurangnya volume air bersih yang layak konsumsi lantaran banyak sumber air misalnya sumur yang mengering.

Alhasil masyarakat membatasi penggunaan air bersih, baik untuk keperluan makan maupun kebersihan, yang kemudian membuat lingkungan menjadi lebih kotor.

Lingkungan yang kotor ini kemudian mengundang lalat datang dan hinggap di berbagai tempat, terutama makanan.

Mengonsumsi makanan yang telah dihinggapi lalat meningkatkan resiko terkena diare lantaran serangga ini senang hinggap di tempat yang kotor dan penuh dengan kuman serta membawa kotoran dan kuman dari satu tempat ke tempat lain.

Untuk itu, pastikan Anda senantiasa menyimpan makananmu di ruang tertutup agar tidak dihinggapi lalat.

Hipertermia

Saat musim panas, siang hari menjadi sangat panas. Sayangnya, Anda tetap harus bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasa selama 8 jam setiap hari. Kondisi ini dapat meningkatkan resiko hipertermia karena suhu tubuh yang terlalu tinggi.

Hipertermia biasa menyerang orang tua lantaran kemampuan melepaskan panas dari tubuh telah berkurang, juga orang-orang yang bekerja di luar ruangan saat matahari sedang terik.

Untuk mencegah hipertermia, Anda wajib mencukupi kebutuhan air putih minimal 1,5 liter setiap harinya.

Dehidrasi

Diare, muntaber, kehilangan banyak cairan tubuh, hingga kurangnya konsumsi air membuat banyak masyarakat mengalami dehidrasi di masa kemarau.

Kendati demikian, Anda gak boleh menganggap remeh kondisi tubuh yang dehidrasi, karena tak jarang dehidrasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti kejang hingga gangguan ginjal.

Untuk mengatasinya, Anda harus banyak mengonsumsi cairan, buah yang banyak mengandung air, bila perlu Anda juga bisa mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit.

Demam Berdarah

Tidak hanya di musim hujan, ternyata di musim kemarau nyamuk pun bisa berkembang subur jika Anda lalai. Segera bersihkan genangan air dan sampah di sekitar tempat tinggal Anda agar tidak berpotensi menjadi sarang nyamuk demam berdarah.

Selain itu, penggunaan losion anti nyamuk di pagi dan malam hari juga patut dipertimbangkan untuk mengurangi risiko penyakit akibat gigitan nyamuk. Dengan begitu keluarga bisa tetap sehat selama musim kemarau.

Pergantian musim memang selalu identik dengan serangan penyakit. Dengan mengetahui kenyataan ini, diharapkan Anda bisa tetap waspada akan penyakit yang berisiko menyerang, khususnya selama musim kemarau.

Penyakit- penyakit di atas merupakan contoh penyakit yang perlu Anda waspadai. Cegahlah dengan menjaga kebersihan badan, seperti rajin mandi dan cuci tangan pakai sabun serta menjaga kebersihan lingkungan.

Rajin cuci tangan pakai sabun dan mandi minimal 2x sehari dengan sabun anti bakteri dapat membantu tubuh tetap bersih, terutama tangan yang banyak dihinggapi kuman.

Sehingga, risiko penyakit pun dapat ditekan. Ajak anggota keluarga lainnya untuk berpartisipasi agar mereka terbiasa hidup bersih dan sehat. ***