Perampasan Senjata dan Peralatan Militer AS oleh Taliban Permalukan Washington

Perampasan Senjata dan Peralatan Militer AS oleh Taliban  Permalukan Washington
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Perampasan senjata dan peralatan militer Amerika Serikat (AS) yang dilakukan milisi Taliban di Afghanistan, telah mempermalukan Washington. Seperti dikutip dari  AFP, Jumat (20/8/2021), sejumlah video yang beredar mempertontonkan milisi Taliban memanggul senjata api yang dipasok AS.

Video juga memperlihatkan milisi Taliban yang berparade dengan kendaraan lapis baja buatan AS dan menaiki menaiki helikopter Black Hawk Amerika setelah kekalahan pasukan pemerintah Afghanistan.

Gerilyawan Islam Taliban menyita sejumlah besar persenjataan, peralatan dan amunisi dari angkatan bersenjata Afghanistan, sebagian besar dipasok selama dua dekade terakhir oleh Washington. Dengan mudah, Taliban menguasai Afghanistan setelah serangan selama berbulan-bulan.

Media sosial juga menunjukkan milisi Taliban membawa senapan serbu M4 dan M18 dan senjata penembak jitu M24, mengemudi di sekitar Humvee AS yang ikonik dan, dalam satu video. Bahkan tampaknya mereka juga mengenakan seragam taktis pasukan khusus gaya AS.

Menurut angka resmi, militer AS memasok tentara Afghanistan dengan lebih dari 7.000 senapan mesin, 4.700 Humvee dan 20.000 granat dalam beberapa tahun terakhir.

Afghanistan juga telah menerima artileri dan drone pengintai dari Washington, serta lebih dari 200 pesawat, baik sayap tetap dan helikopter.

Namun, operasi lanjutan mereka sangat bergantung pada dukungan teknis dan suku cadang AS.

Menurut foto-foto yang diterbitkan pada hari Rabu oleh Janes, spesialis pertahanan, sekitar 40 pesawat militer Afghanistan diterbangkan ke Uzbekistan selama seminggu terakhir untuk menghindari serangan Taliban, termasuk lima helikopter UH-60 Black Hawk dan 16 helikopter Mi-17 Rusia dan 10 pesawat serbu Super Tucano A- 29.

Dalam penarikan 16 bulan, Pentagon memindahkan sejumlah besar peralatannya sendiri dari Afghanistan, dan menyerahkan sebagian kepada tentara Afghanistan.

Tetapi perangkat keras yang dipasok ke pasukan Afghanistan yang sekarang berada di tangan Taliban telah menimbulkan kekhawatiran.

Pada Rabu (18/8), Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan departemen pertahanan sedang mempelajari masalah ini.

"Kami jelas tidak ingin melihat peralatan kami di tangan mereka yang akan bertindak melawan kepentingan kami, atau kepentingan rakyat Afghanistan," kata Kirby kepada wartawan.

Gambar-gambar tersebut mendukung serangan politik terhadap Presiden Joe Biden karena dugaan kesalahan penanganan penarikan AS dari negara itu setelah 20 tahun perang.

Sebagian besar peralatan telah disita dari pasukan Afghanistan. Meskipun telah menjalani pelatihan selama dua dekade dan puluhan miliar dolar dari Amerika Serikat, kebobolan ibu kota Kabul pada akhir pekan berlangsung tanpa perlawanan.

"Kami tidak memiliki gambaran lengkap, jelas, ke mana perginya setiap artikel bahan pertahanan. Tapi yang pasti, cukup banyak dari itu telah jatuh ke tangan Taliban," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Selasa.

"Jelas, kami tidak memiliki perasaan bahwa mereka akan dengan mudah menyerahkannya kepada kami," tambahnya.

Partai Republik memanfaatkan pengakuan itu untuk "menerkam" Biden.

“Berkat penarikan Biden yang gagal, Taliban lebih siap hari ini daripada sebelumnya,” kecam ketua nasional Partai Republik Ronna McDaniel.***