Pergerakan Tanah di Campaka Cianjur Rusak 5 Rumah dan Ancam Puluhan Lainnya

Pergerakan Tanah di Campaka Cianjur Rusak 5 Rumah dan Ancam Puluhan Lainnya
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur masih melakukan pendataan terkait bencana alam pergerakan tanah yang melanda Desa Sukajadi, Kecamatan Campaka yang dari laporan sementara lima rumah rusak berat dan puluhan rumah lainnya terancam.

Kasi Kedaruratan BPBD Cianjur Asep Sudrajat menjelaskan pihaknya langsung mengirimkan petugas ke lokasi setelah mendapat laporan pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lama. Petugas langsung melakukan pendataan dan mengevakuasi warga.

"Lima kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya yang dinilai aman dari pergerakan tanah, sedangkan puluhan kepala keluarga lainnya diimbau siaga dan segera negungsi jika hujan kembali turun lebat terutama pada malam hari," ujar Asep saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/11/2021).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meski satu rumah nyaris rata dengan tanah, namun sebagian besar warga imbau segera mengungsi jika pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam. 

Bahkan pihaknya telah berkordinasi dengan Tim Geologi dari BMKG untuk menangani pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Campaka.

"Kami masih menunggu hasil dari tim geologi, apakah diperlukan relokasi atau warga masih dapat bertahan di perkampungan, karena puluhan rumah saat ini masih terancam akibat pergerakan tanah masih terjadi," jelas Asep.

Baca juga: BPBD Karawang Siapkan Puluhan Perahu di Wilayah Rawan Banjir

Pjs Kepala Desa Sukajadi, Yudi Supriadi, mengatakan pergerakan tanah terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lama sejak beberapa hari terakhir, akibatnya puluhan rumah warga terancam, lima rumah tusak berat dan satu rumah rata dengan tanah karena kedalaman pergerakan tanah mencapai 1,5 meter.

"Pergerakan tanah di Kampung Subela, Desa Sukajadi, mengalami penurunan hingga 1,5 meter, hingga sore ini masih terjadi pergerakan. Sebagian kecil warga yang rumahnya terdampak telah mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah," ungkap Yudi.

Untuk antisipasi tutur dia, pihak desa telah mendirikan posko pengungsian saat dibutuhkan, sehingga warga yang merasa terancam saat hujan kembali turun deras, dapat tinggal sementara di pengungsian guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Kami berharap penanganan segera dilakukan karena saat ini, warga tinggal dibawah ancaman karena pergerakan tanah ditakutkan terus meluas dan terjadi amblas. Untuk malam hari, ketika hujan kembali turun deras, kami sudah siagakan aparat dan relawan, untuk mengimbau warga agar mengungsi," tuturnya.  ***