Pertamina Amankam Pasokan BBM dan LPG untuk Dukung Pemerintah Jaga Inflasi

Pertamina Amankam Pasokan BBM dan LPG untuk Dukung Pemerintah Jaga Inflasi
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menjaga tingkat inflasi, dengan menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) di Indonesia.

Untuk itu, Pertamina menerapkan strategi dengan menjaga suplai hulu dan hilir migas, kehandalan infrastruktur, serta memenuhi pasokan stok, baik minyak mentah maupun produk migas.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, dengan upaya tersebut Pertamina dapat menjaga kestabilan harga produk, terutama BBM dan LPG yang merupakan produk hilir migas yang berpengaruh terhadap inflasi.

“Pertamina akan terus memonitor pasokan BBM dan LPG, terutama yang bersubsidi, agar tetap aman dan tepat sasaran. Salah satunya dengan menjaga dari sisi suplai, karena jika suplai berkurang maka dapat terjadi kenaikan harga di pasar,” ujar Nicke Widyawati dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri, Senin, 4 September 2023.

Nicke Widyawati menambahkan, upaya Pertamina dalam menjaga suplai ini tidak hanya pada hilir migas atau produk saja. Namun secara terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir. Produksi hulu dari lapangan-lapangan Pertamina harus terjaga agar suplai minyak mentah (crude) untuk kilang cukup sehingga kilang mampu memproduksi produk BBM dan turunannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Untuk memastikan suplai dan stok tersebut, imbuh Nicke Widyawati, Pertamina memanfaatkan teknologi digital yang dapat memberikan data dan informasi stok secara real time dari seluruh infrastuktur distribusi energi. Dengan teknologi tersebut, Pertamina dapat memastikan kecukupan stoknya di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kami memiliki Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center untuk memonitor semua stok baik dari kilang, kemudian yang ada di kapal hingga di SPBU. Kami jaga supaya tidak terjadi kelangkaan,” tegas Nicke Widyawati.

Pertamina, sambung Nicke Widyawati, juga telah melakukan digitalisasi di SPBU dan melakukan pendaftaran Subsidi Tepat sehingga distribusi BBM subsidi relatif bisa dikendalikan dan dimonitor dengan baik. Sejalan dengan regulasi pemerintah dalam memastikan subsidi tepat sasaran, Pertamina juga tengah melakukan pendaftaran masyarakat yang berhak mendapatkan LPG 3 kg yang disubsidi.

Seperti yang Nicke jelaskan, meningkatnya permintaan masyarakat terhadap BBM dan LPG bersubsidi belakangan ini didorong oleh kegiatan ekonomi yang kembali bergeliat seiring pemulihan ekonomi nasional pascapandemi.

“Dampaknya BBM dan LPG subsidi ini permintaannya merangkak naik sehingga tahun ini kita prediksi untuk Solar akan melebihi kuota dari 16 juta kiloliter, akan menjadi 18 juta kiloliter. Ada 2 juta kiloliter meningkat. Demikian juga LPG, dari 8 juta ton itu menjadi 8,28 juta ton,” kata Nicke.

Untuk mengendalikan konsumsi tersebut, Pertamina terus meningkatkan pemantauan digital untuk pembelian BBM, baik Pertalite maupun Solar, serta LPG subsidi di tengah masyarakat.

Nicke Widyawati menambahkan, Pertamina turut mengapresiasi dukungan pemerintah dalam menjaga distribusi tepat sasaran, yang pada akhirnya berimplikasi positif. 

"Pemerintah telah menerbitkan regulasi yang menjaga distribusi LPG. Hal ini akan terus kami pastikan penerapannnya di lapangan berjalan lancar," jelasnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***