Pertumbuhan Ekonomi Jabar di 2022 Diprediksikan 5 hingga 5,8 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Jabar di 2022 Diprediksikan 5 hingga 5,8 Persen
Lihat Foto

WJtoday, Bandung -  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat (BI Jabar) Herawanto memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di wilayah Jabar tumbuh antara 5,0 hingga 5,8 persen (yoy).

"Kami melihat pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat di tahun 2022 berpotensi tumbuh 5 persen sampai 5,8 persen year on year," kata Herawanto pada acara Media Briefing Perekonomian Jawa Barat dan Prospek 2022 di Kota Bandung, Selasa (8/2/2022).

Ia memaparkan pertumbuhan ekonomi tersebut bisa tercapai dengan beberapa syarat seperti akselerasi vaksinasi dan penerapan kebijakan dynamic balancing secara konsisten, serta didukung optimalisasi penerapan digitalisasi dan green economy, dan sinergi secara pentahelix.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan IV-2021 tercatat sebesar 6,21 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen (yoy).

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2021 tercatat 3,74 persen (yoy), tumbuh positif dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi minus 2,44 persen (yoy).

"Optimisme pertumbuhan ekonomi Jabar diperkirakan berlanjut pada 2022," sebut Herawanto.

Menurut dia, indikator dini pada awal tahun menunjukkan bahwa optimisme terlihat dari tren peningkatan mobilitas serta Indeks Keyakinan Konsumen pada Januari 2022 mencatatkan angka 105,7 dan Indeks Penghasilan yang pertama kali kembali berada pada level optimis sejak pandemi Covid-19.

Baca juga: Jabar Optimistis Penuhi Target Investasi Rp180 Triliun Tahun 2022

Herawanto mengatakan perbaikan ekonomi Jabar yang luar biasa tersebut didorong oleh peningkatan permintaan global maupun domestik yang mendongkrak kinerja produksi sektor utama, khususnya sektor industri pengolahan serta ekspor.

"Penerapan kebijakan dynamic balancing strategy sebagaimana kami rekomendasikan sejak awal pandemi yang terus diterapkan dengan baik oleh pemerintah daerah dan berbagai pihak lainnya memberikan hasil yang menggembirakan dalam kemajuan pemulihan ekonomi Jawa Barat," ungkapnya.

Pembenahan itu terlihat dari ekspor yang tumbuh signifikan sebesar 26,03 persen (yoy) serta konsumsi rumah tangga juga meningkat sebesar 2,52 persen (yoy), seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat di akhir 2021.

Tingginya ekspor dipicu oleh perekonomian global yang membaik sehingga meningkatkan permintaan ekspor produk-produk manufaktur Jawa Barat.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 63,6 persen terhadap perekonomian Jawa Barat tumbuh meningkat sejalan dengan keputusan Pemerintah untuk membatalkan pengetatan PPKM pada Natal dan Tahun Baru 2022.

Di sisi lain, peningkatan konsumsi pemerintah seiring dengan tingginya realisasi belanja pemerintah daerah, khususnya untuk belanja modal dalam rangka membiayai proyek infrastruktur, ikut membantu pembenahan sektor investasi.

"Peningkatan investasi ini ditopang oleh realisasi proyek multiyears yang terus berlanjut, seperti Jalan Tol Cisumdawu dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta investasi yang dilakukan oleh korporasi besar di Jawa Barat di tahun 2021," jelas Herawanto.  ***