Proyek Seragam 'Mahal' DPRD Tangerang Dibatalkan,Pemenang Tender Bakal Ajukan Gugatan

Proyek Seragam 'Mahal' DPRD Tangerang Dibatalkan,Pemenang Tender Bakal Ajukan Gugatan
Lihat Foto

WJtoday, Tangerang - Polemik pengadaan seragam dinas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, menimbulkan persoalan baru. 

Kuasa Hukum CV Adhi Prima Sentosa, Yanto Irianto, selaku pemenang tender pengadaan bahan sekelas Louis Vuitton (LV) bakal menggugat Pemkot Tangerang, terkait pembatalan sepihak yang dinyatakan Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo pada konferensi Pers Selasa (10/8/2021) kemarin.

"Iya (ajukan gugatan karena) sepihak, artinya ke depannya harus hati-hati kalau mau ngomong ke ULP, LPSE. Kita tender beberapa perusahaan, dimenangkan. Tiba-tiba, masukan dari mana-mana (dibatalkan)," ungkap Yanto, Kamis (12/8/2021).

Sebagai pelaku usaha, CV Adhi Prima Sentosa kata Yanto, jelas sangat dirugikan dengan pernyataan adanya pembatalan keputusan lelang resmi secara sepihak itu. Meski, dia juga memahami bahwa kondisi Pandemi ini, membuat publik tercengang.

"Kami menyadari hal itu, namun ke depannya harus lebih hati-hati, jangan merugikan kita. Sudah ikut tender segala macam," terang dia.

Yanto juga memastikan bahwa CV yang dia bela itu, bukanlah perusahaan bodong dan memenuhi seluruh unsur pada prosedur lelang pengadaan barang dan jasa di kantor - kantor pemerintahan.

"Ini bukan perusahaan fiktif, ini perusahaan resmi, ada perizinan segala macam. Kalaupun dia dikalahkan, kekalahannya kurang apa. Kita ada workshopnya di Serang, di Jakarta. Walaupun kantor di Cirebon," terangnya.

Meski begitu, Yanto belum dapat memastikan kapan gugatan hukum terhadap pembatalan sepihak itu akan dilayangkan ke Pemkot Tangerang. 

Saat ini perusahaan yang mengaku telah sering memenangkan lelang pengadaan seragam Pemerintah itu, masih menunggu penjelasan dari Sekretariat DPRD Kota Tangerang.

"Nanti, sementara kita siapkan dulu apa yang diperlukan. Kami ada upaya sekwan memanggil perusahaan, monggo. Kami hanya bisa menyampaikan, bahwa kami akan melayangkan gugatan. Silakan bagaimana tanggapannya," ucap Yanto.

Dia juga mengaku heran, dengan ramainya persoalan pengadaan seragam dinas DPRD itu, pasalnya, daerah - daerah lain juga rutin melelang kegiatan pengadaan barang dan jasa serupa.

"Sebenarnya kalau objektif, kota - kota lain sama, pengadaan seragam juga sama. kenapa mesti Tangerang. ada apa dengan Tangerang," jelas dia.

Soal Lelang

Pengadaan baju dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang belum lama ini ramai diperbincangkan lantaran memakai bahan mewah merek Louis Vuitton dan Thomas Crown.

Dilihat dari https://lpse.tangerangkota.go.id/, pihak DPRD Kota Tangerang sudah melelang baju dinas safari sebesar Rp1,2 miliar dengan rincian bahan sebesar Rp667,5 juta dan ongkos jahit mencapai Rp600 juta.

Pemenang dalam lelang tersebut yakni CV Adhi Prima Sentosa. Pihak ketiga tersebut beralamat di Perumahan Griya Mukti Asri Blok C17 Nomor 7 RT 2 RW 5 Kedung Dawa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Staf Legal CV Adhi Prima Santosa Yanto Irianto mengatakan, proyek pengerjaan baju dinas tersebut sudah dibatalkan secara sepihak oleh DPRD Kota Tangerang.

Yanto menyebutkan, pihaknya sudah memenangi tender di Unit Pengadaan Layanan (ULP) dan Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangerang, mengalahkan tiga pesaing lainnya.

"Jadi peserta lelang itu ada 109, kemudian dijaring menjadi empat, tetapi yang lolos tender itu kami. Namun, kami mendapatkan kabar dibatalkan setelah viral di medsos," kata Yanto saat ditemui di Kabupaten Cirebon, Kamis (12/8/2021).

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo membantah jika mahalnya biaya pengadaan baju dinas 50 anggota DPRD Kota Tangerang itu karena penggunaan bahan dari merek desainer asal Prancis Louis Vuitton.

"Dalam pembahasan kami tidak menyebut merek. Merek muncul justru setelah pemenang lelang diumumkan dan jadi ramai," ujarnya.

Gatot mengakui jika anggaran pakaian dinas DPRD Kota Tangerang tahun ini lebih mahal dibanding tahun lalu. Ini karena jumlah pakaian dinas DPRD bertambah dari 4 setel menjadi 5 setel per orang. "Spesifikasi bahan memang lebih baik dan harga bahan memang sedang tinggi," jelasnya.

Pengadaan pakaian dinas 50 anggota DPRD Kota Tangerang kini menjadi polemik. Selain nilainya fantastis, bahan pakaian yang digunakan berasal dari sejumlah merek ternama seperti Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian (PDH), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

Gatot mengatakan dengan anggaran sebesar itu, 50 anggota DPRD akan mendapatkan 5 seragam dinas PSL, PSR, PSH, PDH plus setelan jas. "Baju per pasang dijahit Rp2,3 juta."

Menurut Gatot anggaran baju dinas yang terbuat dari bahan bermerek Louis Vuitton dan merek terkenal lain tersebut langsung ditransfer ke tukang jahitnya.

"Kami mah tinggal pakai," katanya.