Presiden Akan Bentuk Tim Khusus Tindaklanjuti Surat FIFA

Presiden Akan Bentuk Tim Khusus Tindaklanjuti Surat FIFA
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta  - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti surat balasan FIFA yang mencantumkan sejumlah poin transformasi sepak bola Indonesia menyusul Tragedi Kanjuruhan, demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Menurut keterangan Menpora kepada awak media, selasa (11/10/22), tim tersebut akan berbeda dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang saat ini sedang bekerja.

"Nanti Bapak Presiden akan mencari lagi, membentuk tim untuk itu ya. Berbeda dengan yang sekarang sedang bekerja, karena untuk merespons apa yang sudah disampaikan oleh FIFA itu," kata Amali.

Menpora mengingatkan bahwa dalam surat balasan Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden Jokowi yang diserahkan melalui Menteri BUMN Erick Thohir, otoritas sepak bola dunia itu menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan Konfederasi Sepak Asia (AFC), pemerintah Indonesia, dan PSSI dalam lima poin transformasi sepak bola.

Pertama berkenaan dengan standar keamanan dan keselamatan stadion yang harus ditinjau ulang secara komprehensif dan ditingkatkan.

Kedua adalah protokol dan prosedur pengamanan kepolisian dalam menjalankan tugas pengamanan pertandingan yang harus sesuai standard keselamatan internasional.

Ketiga yakni sosialisasi yang lebih intensif termasuk melibatkan suporter dalam upaya transformasi sepak bola di Indonesia.

Keempat mengenai penjadwalan pertandingan yang harus ditinjau termasuk dengan tujuan khusus guna menghindari waktu pelaksanaan yang bisa meningkatkan risiko.

Dan kelima terkait pendampingan dan benchmarking, yang mengharuskan lembaga-lembaga serta kepakaran bidang keselamatan dan keamanan stadion perlu dijangkau untuk menetapkan perbandingan sistematis terhadap praktik-praktik terbaik secara global.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Infantino rencananya akan berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober ini untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi membicarakan lebih lanjut mengenai upaya transformasi sepak bola Indonesia.***