Puluhan Domba Mati, Warga Diminta tak Buru Macan Tutul di Gunung Sanggabuana

Puluhan Domba Mati, Warga Diminta tak Buru Macan Tutul di Gunung Sanggabuana
Lihat Foto

WJtoday, Karawang - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta warga tidak memburu macan tutul, menyusul matinya puluhan ekor domba di kawasan hutan Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“Itu sepenuhnya bukan salah macan, tapi warga. Kenapa memelihara domba di hutan,” katanya dalam siaran pers yang dikutip pada Selasa (21/9/2021).

Dedi mengaku sebelumnya mendapatkan laporan dari warga mengenai ditemukannya puluhan ekor domba di Kecamatan Tegalwaru, Karawang yang mati diterkam macan yang berasal dari Gunung Sanggabuana.

Setelah didatangi ke lokasi, rupanya domba tersebut dipelihara dengan cara dilepasliarkan di kawasan hutan kaki Gunung Sanggabuana.

Dia menilai kaki Gunung Sanggabuana itu seharusnya tidak untuk lokasi ternak, karena sudah masuk dalam kawasan hutan. Menurutnya, melepas domba peliharaan di kawasan hutan Gunung Sanggabuana sama saja memancing macan untuk turun gunung.

Baca juga: Penampakan Macan Tutul Terekam Kamera di Hutan Sanggabuana Karawang

Keterangan dari masyarakat setempat, macan mulai menyerang domba di kaki Gunung Sanggabuana sejak beberapa bulan lalu. Hingga kini sudah ada sekitar 30-40 ekor domba yang sudah mati akibat diserang macan tutul.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga berencana memburu macan dengan cara memberi racun pada domba yang sudah mati. Sebab macan tersebut kemungkinan akan kembali turun untuk mengambil sisa makanan berupa domba hasil buruan, sebagai cadangan makanan.

Namun Dedi melarang rencana warga, karena itu tidak sepenuhnya salah macan. Ia menduga ada kerusakan habitat yang menyebabkan macan turun hingga memburu domba ternak.

“Urusan domba yang mati saya ganti, dengan catatan bantu untuk jaga Gunung Sanggabuana. Ini kalau domba yang sudah diracun, lalu dimakan macan, macannya bisa mati. Nanti khawatir gerombolan macan akan turun karena dendam dan akhirnya meneror warga,” tegas Dedi.

Atas hal tersebut, Dedi mengajak agar warga tidak memburu macan tutul yang ada di Gunung Sanggabuana, apalagi sampai meracuni domba yang sudah mati sebagai umpan untuk membunuh macan itu. 

Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Ahmad Munawir menyebutkan, macan tutul yang terekam kamera di kawasan hutan Gunung Sanggabuana Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga kuat berjenis kelamin betina dewasa.

“Macan tutul betina dewasa ini terekam bergerak dari arah selatan ke utara dan kembali menggunakan jalur yang sama,” katanya, dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Senin (20/9).

Munawir yang ditugaskan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendata satwa di Gunung Sanggabuana juga menyebutkan, dari data kamera trap, macan itu

“Selain macan tutul, juga terekam babi hutan, musang dan tikus hutan yang merupakan pakan alaminya,” sebutnya.  ***