Puluhan Rumah di Cibeber Cianjur Rusak Diterjang Puting Beliung

Puluhan Rumah di Cibeber Cianjur Rusak Diterjang Puting Beliung
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur melaporkan 37 rumah warga dan satu masjid di Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin (27/12/2021).

"Tidak ada korban jiwa, namun puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi," ungkap  Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Labis.

Dia mengutarakan, pihaknya langsung mengirimkan petugas ke lokasi bencana angin puting beliung untuk mendata rumah yang rusak dan membantu warga menyingkirkan pohon besar yang tumbang menimpa rumah warga.

"Tercatat 37 kepala keluarga terpaksa mengungsi untuk sementara, peristiwa angin puting beliung yang melanda empat kampung di Desa Cimanggu, terjadi Minggu sore, hingga Senin pagi warga sudha mulai memperbaiki atap rumah yang sebagian besar rusak," sebutnya.

Rudi menambahkan,  kerugian materil akibat angin puting beliung diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sedangkan sebagian besar warga yang mengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing, setelah warga bergotong royong memperbaiki atap rumah yang rusak ringan dan sedang. 

Baca juga: Jembatan Penghubung Cidaun-Cianjur Terputus, Seribu KK Terisolir

Sedangkan untuk warga yang rumahnya rusak berat, hingga saat ini, masih menumpang di rumah sanak saudaranya, sambil menunggu bantuan perbaikan rumah.

"Kita upayakan mereka segera mendapat bantuan. Petugas disiagakan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Rudi.

Sementara, Camat Cibeber Epi Rusmana mengatakan, bencana angin puting beliung terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi melanda kawasan tersebut, menjelang sore tiba-tiba angin puting beliung mengamuk dan merusak puluhan rumah warga dan sejumlah bangunan lainnya.

"Angin puting beliung sempat berkecamuk selama beberapa menit, sehingga merusak sebagian besar atap rumah dan merobohkan pohon yang cukup besar di Kampung Pasir Jeruk, satu rumah rusak berat tertimpa pohon," terang Epi.  ***