Putin Umumkan Operasi Militer Khusus di Ukraina Timur

Putin Umumkan Operasi Militer Khusus di Ukraina Timur
Lihat Foto

WJtoday, Rusia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus Kamis (24/2/2022) pagi di wilayah Donbas, Ukraina timur.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan orang-orang Donbas meminta bantuan Rusia, menurut kantor berita Rusia TASS.

"Dalam hal ini … saya memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," tambahnya.

Menyusul pengumuman Putin, ledakan besar dilaporkan terjadi di ibu kota Ukraina, Kyiv dan Kramatorsk.

Sebelumnya, para pemimpin separatis di Ukraina timur telah meminta bantuan Putin dalam memukul mundur agresi dari tentara Ukraina, kata Kremlin pada Rabu malam.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri di Ukraina menulis surat kepada Putin untuk meminta bantuan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia yakin bahwa Rusia bisa melancarkan invasi ke Ukraina sebelum malam berakhir.

Putin mengumumkan Senin bahwa Moskow mengakui dua wilayah Ukraina timur yang memisahkan diri dari Luhansk dan Donetsk sebagai negara "merdeka", diikuti dengan cepat dengan mengirim pasukan untuk "menjaga perdamaian" di sana.

Pengumuman itu menuai kecaman global yang luas sebagai pelanggaran Piagam PBB dan hukum internasional, dengan negara-negara Barat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia.

Pada tahun 2014, setelah menginvasi Semenanjung Krimea Ukraina, Moskow mulai mendukung pasukan separatis di Ukraina timur melawan pemerintah pusat, sebuah kebijakan yang telah dipertahankan sejak saat itu. Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa, menurut PBB.

Langkah terbaru Putin mengikuti pengumpulan 100.000 personel tentara dan alat berat Rusia di dalam dan sekitar tetangganya, dengan AS dan negara-negara Barat lainnya menuduhnya menyiapkan panggung untuk invasi.

Rusia membantah bahwa mereka sedang mempersiapkan invasi dan sebaliknya mengklaim bahwa Barat telah merusak keamanannya melalui ekspansi NATO ke perbatasannya.

'Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangan ini,' kata Biden setelah menerima laporan bahwa Putin memerintahkan operasi militer di Ukraina.***