Raja Salman Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Kata Konjen RI di Jeddah

Raja Salman Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Kata Konjen RI di Jeddah
Lihat Foto

WJtoday, Arab Saudi - Kabar mengenai meninggalnya Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz beredar di beberapa media pada Minggu (23/1/2022). Sejauh ini belum ada bantahan ataupun konfirmasi dari sumber Pemerintah Arab Saudi maupun media resmi Kerajaan terkait berita ini.

Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah Eko Hartono menyatakan belum bisa memastikan informasi kabar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia. 

"Saya belum dengar ini, coba kami cek lagi. Sudah beberapa kali isu seperti ini," kata Eko Hartono, Minggu (23/1/2022).

Laporan Kontradiktif Beredar Seputar Meninggalnya Raja Arab Saudi

Beragam laporan kontradiktif mengenai kematian Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud beredar di media sosial. Beberapa sumber lokal mengklaim kebenaran kabar tersebut, namun sebagian lainnya membantah dan menyatakannya hanya sebagai hoaks.

Dilansir dari Mehr News Agency, Minggu, 23 Januari 2022, sumber-sumber di pemerintahan Arab Saudi dan juga media nasionalnya, Saudi Press Agency (SPA), belum mengonfirmasi atau membantah kabar tersebut.

Salah satu kantor berita berbahasa Arab yang membantah kabar kematian Raja Salman adalah eldyar.net. Dalam laporannya, disebutkan bahwa berita seputar kematian Raja Salman telah beredar di luas di Twitter sepanjang hari ini.

"Berita menyebar selama beberapa jam terakhir, yang menyatakan bahwa raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, telah meninggal. Itu tidak benar," ungkap laporan di eldyar.net.

Spekulasi seputar kematian Raja Salman menyeruak di tengah sorotan publik terhadap kesehatannya belakangan ini. Apalagi tahun lalu, Raja Salman pernah dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi organ dalam.

Raja Saudi lahir pada 31 Desember 1935 di Riyadh, putra ke-25 dari pendiri kerajaan. Ia mengenyam pendidikan awal di Sekolah Pangeran di Riyadh, tempat ia belajar ilmu agama dan ilmu modern, sebelum kemudian menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh di usia 19 tahun pada 16 Maret 1954.

Satu tahun kemudian, ia diangkat menjadi gubernur wilayah Riyadh, dan seorang emir dengan pangkat menteri. Ia melanjutkan posisinya itu selama lebih dari lima dekade. Pada November 2011, ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan.

Salman bin Abdulaziz Al Saud naik takhta menjadi raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015.

Kabar meninggalnya Raja Salman bukanlah pertama kalinya. Menurut penelusuran, dua kali kabar meninggalnya sahabat Presiden Jokowi ini beredar. 

Pertama, beredar melalui pesan berantai di WhatsApp pada media online Maret 2021.

"Innalilahi Wainna Ilaihi Rajiun Telah meninggal Dunia Raja *Salman Bin Abdul Aziz Al Saud* Semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik di Sisi Allah Yang Maha Kuasa. Amin Ya Rabbal Alamin."

Begitulah bunyi narasi pesan saat itu. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut kabar itu tidak benar. Saat itu Kerajaan Arab Saudi menepis hoaks meninggalnya Raja Salman dengan merilis sejumlah foto sang raja sedang menjalankan tugas kerajaan. 

Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mengunggah foto-foto Raja Salman yang memimpin upacara pelantikan Duta Besar Saudi yang baru diangkat ke Ukraina dan Uruguay.

Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya bulan Juli, kabar meninggalnya Raja Salman kembali muncul. Kali ini melalui media sosial Facebook. 
Pemilik akun Facebook, Reza Fauzan mengunggah tiga artikel yang menyebut penguasa Arab Saudi, Raja Salman telah mangkat. Bahkan, di postingan sebelumnya, pada hari yang sama, Reza Fauzan telah memaparkan penyebab kematian Raja Salman, yakni karena kopi.

Namun setelah ditelusuri kabar itu merupakan hoaks karena faktanya Raja Salman hanya masuk rumah sakit untuk menjalani sejumlah tes terkait kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu.***