Ridwan Kamil Berseteru dengan Warganet Soal Bangun Mesjid Gunakan Dana APBD

Ridwan Kamil Berseteru dengan Warganet Soal Bangun Mesjid Gunakan Dana APBD
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlibat perseteruan dengan warganet terkait pembangunan Mesjid Raya Al Jabbar yang diketahui menggunakan dana APBD. 

Perseteruan itu bermula dari akun Twitter bernama @Outstandjing yang mencuit tentang APBD untuk pembangunan mesjid. Menurutnya, dana tersebut tidak seharusnya digunakan sebagai kepentingan kelompok tertentu.

"Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jadi amal jariyah. Tapi kalau mesjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf. Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk Mesjid!" tulis akun tersebut pada Minggu (1/2).

Mengetahui dirinya disenggol, Kang Emil, sapaan akrab gubernur, lalu menanggapi cuitan itu. Namun, hal tersebut tidak dibagikannya di Twitter. 

Ia malah mengunggah tangkapan layar cuitan kritik itu di akun Instagramnya dengan caption yang sangat panjang. Berikut tanggapannya, dikutip Rabu (4/1/2023).

"Penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang.

Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D.

Mesjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif.

Mesjid Istiqlal dibiayai 7 Milyar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura.

Jika akang senang isu transportasi publik dan tidak suka mesjid, silakan saja.

“Niat saya bayar pajak, bukan wakaf!”.

Betul. Kewajiban anda adalah membayar pajak, namun hukum positif mengatakan, penggunaannya adalah wilayah kewenangan penyelenggara negara.

Flashback. Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam menitipkan aspirasi rakyat Jawa Barat agar dibangun Mesjid Raya Provinsi sejak 7 tahun yang lalu. Karena selama ini Mesjid Raya Provinsi mengkudeta mesjid Agung Kota Bandung.

Dan itulah yang kami lakukan: memenuhi dan membangun aspirasi rakyat.

Demikian penjelasan saya, sekaligus edukasi untuk semua yang mau jernih berpikir dan belajar. Hatur Nuhun."

Kekinian, terpantau baik Ridwan Kamil maupun Outstandjing sudah berdamai dengan saling mengakui keterbukaan soal perbedaan pandangan. Kendati begitu, sisa-sisa perdebatan masih ramai melintas di dunia maya.

Namun, perseteruan antar keduanya terlanjur ramai dibahas warganet Twitter lainnya. Kebanyakan dari mereka ikut mengkritisi Kang Emil, termasuk soal membawa cuitan kritik ke Instagram. Atas dasar ini, nama Ridwan Kamil menjadi trending.

"Ada seorang gubernur yang suka mengagungkan karena telah membangun berbagai mesjid padahal masih adanya PR ketimpangan fasilitas pelayanan umum aja udah aneh," tulis seorang warganet.

"Jahat ih, dikritik ttg pengunaan APBD di Twitter, nggak berani jawab langsung di Twitter, tapi geret ke Instagram, dengan caption yang menggiring opini buruk pada si pengkritik, seakan si pengkritik anti agama. Kualitas Gubernur yg dah macam emak-emak anggota gank arisan, orang yang dia nggak suka harus dibully," tulis yang lainnya.

"Padahal kritiknya bagus, sebagai pengingat, eh bukannya diterima, malah dibawa ke sosmed lain, padahal ya bisa dibahas disini, tapi ya susah kalau komennya kek gini," komentar warganet.

"Gubernur yang satu ini bener-bener abusing his power. Kritikan diunggah ke page instagramnya karena dia tau fansnya bakal belain and do the work. Sekarang yang ngekritik kena bully sama dimaki-maki. Kagak ada bedanya lu sama selebgram problematik," timpal warganet lain.  ***