RSUD Bekasi Lapor ke Menko PMK: IGD Stuck, gak Bisa Masuk Ruangan

RSUD Bekasi Lapor ke Menko PMK: IGD Stuck, gak Bisa Masuk Ruangan
Lihat Foto

WJtoday, Kab Bekasi - MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerima laporan terkait penuhnya Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi akibat lonjakan pasien virus corona (Covid-19).

Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sunarti menyampaikan setiap hari sebanyak 60 hingga 80 pasien yang dipastikan terpapar covid-19 masuk ke IGD rumah sakit ini. Padahal dalam kapasitas normal, IGD RSUD Kabupaten Bekasi ini hanya mampu menerima 40 pasien dalam sehari.

Kondisi tersebut membuat IGD rumah sakit kehabisan ruang untuk menampung pasien. Sehingga banyak pasien yang hanya dirawat di mobil atau tenda.

"Dua minggu terakhir di kita terjadi lonjakan kasus. IGD stuck gak bisa masuk ke ruangan. Akhirnya kita lakukan triase pra-IGD, jadi kita turunkan tenaga medis dan nonmedis melakukan triase di mobil membawa oxymetri dan lain-lain," kata Sunarti dalam keterangan tertulis, seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (6/7/2021).

Ditambahkan, pihaknya saat ini membagi kategori pasien Covid-19 dari yang perlu ditangani di rumah sakit hingga yang dianjurkan isolasi mandiri. Kategorinya adalah pasien dengan kategori sedang dan berat serta ringan.

Baca juga: Rumah Sakit di Bandung Menjerit Kekurangan, Gubernur Jabar malah Suplai Oksigen ke Jateng

Apabila pasien setelah asesmen terindikasi Covid-19 kategori sedang dan berat akan dimasukkan ke IGD untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Namun, untuk kategori ringan akan diberikan obat serta disarankan untuk isoman di rumah ataupun di hotel.

Sedangkan untuk kebutuhan oksigen di RSUD Kabupaten Bekasi, Sunarti menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha memastikan kebutuhan oksigen untuk pasien dapat terpenuhi. RSUD Kabupaten Bekasi memiliki 10 ribu liter untuk memenuhi kebutuhan dua hari dengan kapasitas sekitar 200 pasien.

"Untuk mengambil oksigen di produsen langsung, kami bekerja sama dibantu oleh BNPB dengan truk mereka. Kami memahami dalam kondisi darurat ini kami juga harus saling bekerja sama dan lebih proaktif," pungkasnya.  ***