Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disebut Bakal Dilanjut ke Kertajati hingga Surabaya

Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disebut Bakal Dilanjut ke Kertajati hingga Surabaya
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping secara daring dari Bali, Kamis (17/11/2022) kemarin. 

Pembangunan kereta cepat rencananya dilanjutkan hingga tersambung ke Surabaya. Rencana itu diungkapkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @ridwankamil. 
Orang nomor satu di Jabar itu menjelaskan soal rencana berikutnya pembangunan kereta cepat adalah rute menuju Jakarta.

"Dan doakan jika lancar, tahap berikutnya adalah rute Bandung-Kertajati-Purwokerto-Yogya-Madiun-Surabaya. Diharapkan investasi lebih murah karena rutenya melipir jalan tol sehingga tidak banyak pembebasan lahan. Aamin," kata Ridwan Kamil dalam keterangan unggahannya, dikutip Jumat (18/11/2022).

Orang nomor satu di Jabar itu juga mengunggah video dirinya menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kereta cepat yang dijajalnya itu merupakan kereta inspeksi.

"Yang dipakai tes, adalah kereta inspeksi, yang masih dibungkus plastik dan ditutup lantai sementara," kata Ridwan Kamil.

Di videonya dia juga sempat wira-wiri memamerkan interior dalam kereta tersebut. Dia juga membubuhkan testimoninya saat menjajal kereta cepat, katanya kereta berjalan dengan lembut tanpa guncangan. Dia berharap di Juni tahun depan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah bisa digunakan masyarakat luas.

"Tidak ada guncangan sama sekali, karena kereta berjalan dengan lembut. Semoga Juni 2023 sudah bisa dipergunakan bagi publik dan meningkatkan ekonomi Jawa Barat dan DKI berlipat-lipat," ungkap Ridwan Kamil.

Menurutnya, uji coba dilakukan dengan kecepatan hanya 80 km per jam. Namun, kecepatan aslinya bisa mencapai 350 km per jam yang dapat membuat perjalanan Jakarta-Bandung hanya menjadi 40 menit.

"Tinggal di Bandung dan kerja di Sudirman-Thamrin Jakarta, sekarang menjadi mungkin. Karena konsep jarak bukan lagi berapa jauh tapi berapa lama," tutup Ridwan Kamil.***