Satu Tersangka Kasus Robot Trading 'Net89' Meninggal Dunia karena Laka Lantas, Ini Perannya

Satu Tersangka Kasus Robot Trading 'Net89' Meninggal Dunia karena Laka Lantas, Ini Perannya
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Seorang tersangka kasus robot trading Net89 berinisial HS dinyatakan telah meninggal dunia. Adapun tersangka tersebut meninggal dunia karena insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jalan Tol Solo-Semarang.

Kasubdit II Dirtipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara mengatakan bahwa HS terlibat kecelakaan lalu lintas pada 30 Oktober 2022 lalu.

"Iya 1 tersangka meninggal dunia. Laka lantas tanggal 30 Oktober 2022. Inisialnya HS," kata Chandra melalui keterangannya, dikutip Selasa (15/11/2022).

HS meningggal dunia pada pukul 01.00 WIB sesuai surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh RSUD Pandan Arang Boyolali.

Dengan begitu, kata Chandra, tersangka kasus robot trading Net89 kini telah tersisa 7 orang.

Sebaliknya, penyidik mendalami kemungkinan adanya tersangka lain.

"Kita masih fokus dengan 8 tersangka, 1 tersangka meninggal dunia jadi sisa 7," pungkasnya.

Selain Reza Paten, 6 tersangka lainnya adalah Andreas Andreyanto (AA) selaku pendiri atau pemilik Net89 PT Simiotik Multitalenta Indonesia (SMI).

Kedua, Lauw Swan Hie Samuel (LSHS) selaku Direktur Net89 PT SMI. Ketiga, ada Erwin Saeful Ibrahim (ESI) selaku Founder Net89 PT SMI.

Kemudian, Alwin Aliwarga (AAL), Ferdi Iwan (FI), dan David (D) selaku sub-exchanger Net89 PT SMI.

Peran Tersangka Kasus Net89 yang Meninggal Dunia

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkapkan peran tersangka kasus robot trading Net89 yang meninggal dunia berinisial HS atau Hanny Suteja.

Candra menambahkan peran tersangka kasus robot trading Net89 yang meninggal dunia berinisial HS atau Hanny Suteja. HS memiliki peran yang sama dengan tersangka Reza Shahrani atau Reza Paten.

"Iya, perannya sama dengan tersangka Reza Paten," kata Chandra.

Chandra mengatakan, keduanya berperan sebagai sub-exchanger yang bertugas menawarkan paket investasi dengan skema ponzi berkedok robot trading.

Satu tersangka meninggal dunia, total tersangka dalam kasus ini menjadi 7 orang.

Atas perbutannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman masing-masing 4 tahun.

Lalu, Pasal 106 UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang mengatur perdagangan tanpa izin dengan ancaman 5 tahun pidana.

Lalu, Pasal 105 UU 7/2014 tentang Perdagangan mengenai skema piramida/ponzi dengan ancaman 10 tahun.

Kemudian Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 UU 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian (TPPU) dengan ancaman maksimal 20 tahun.

Detik-detik Tersangka Net89 Tewas Kecelakaan di Tol Solo-Semarang

Seorang tersangka kasus robot trading Net89 berinisial HS meninggal usai kecelakaan di Tol Solo-Semarang, Kabupaten Boyolali. Mobil yang dikendarai HS menabrak bagian belakang truk.

Informasi yang diperoleh HS mengalami kecelakaan pada 30 Oktober 2022 pukul 01.10 WIB di ruas Tol TMJ Km 487+200-B. Saat itu HS mengemudikan Honda Jazz bernopol S 1576 TE dari arah Ngawi menuju Semarang.

Dari informasi tersebut, mobil korban melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Setibanya di lokasi, HS diduga mengantuk hingga menabrak bagian belakang truk tronton bernopol DK 8316 LG.

Korban HS dilaporkan meninggal di lokasi kejadian. Sementara seorang penumpang mobil Jazz berinisial HT mengalami luka di kaki dan sempat dirawat di RSUD Boyolali.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy membenarkan informasi soal kecelakaan yang dialami HS. Iqbal juga membenarkan soal detik-detik kecelakaan tersebut.

"Saya membenarkan bahwa Korban MD (meninggal dunia) dalam laka lantas di Tol Km 487 Boyolali atas nama HS. Tersangka investasi robot trading Net89 yang ditangani Bareskrim," kata Iqbal, Selasa (15/11/2022).

Iqbal menyebut jenazah tersangka robot trading Net89 itu langsung dibawa keluarganya.

"Langsung diambil keluarganya dan dibawa ke Mojokerto," imbuhnya.***