Sekolah Harus Berhati-hati Menjaga Prokes, Meski Siswa dan Guru Sudah Divaksin

Sekolah Harus Berhati-hati Menjaga Prokes, Meski Siswa dan Guru Sudah Divaksin
Lihat Foto

WJtoday, Garut - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sejumlah daerah untuk memastikan tidak terjadi klaster baru usai PTM dilaksanakan.

Wagub memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, kemudian siswa serta guru dipastikan sudah peroleh vaksinasi Covid-19. Uu menegaskan, karena tidak disiplin menegakkan prokes jangan sampai setelah PTM ada klaster baru di lingkungan sekolah.

UU Ruzhanul mengingatkan, di provinsi lain ada klaster PTM tetapi di Jabar jangan sampai ada karena memang para kepala sekolah para guru, kompak menegakkan prokes.

Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengimbau siswa maupun guru tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meski sudah divaksin karena wabah Covid-19 masih mengancam kesehatan warga di wilayahnya.

"Pihak sekolah harus benar-benar hati-hati menjaga prokes meskipun para guru dan siswa sudah menjalani vaksinasi," kata Helmi Budiman di Garut, Kamis (21/10/2021).

Ia menuturkan wabah Covid-19 di Garut masih terjadi sehingga masyarakat khususnya di lingkungan sekolah harus memperhatikan ancaman penularan wabah tersebut yang bisa menimpa siapa saja.

Imbauan itu, kata Helmi, sebagai peringatan bagi sekolah karena saat ini kasus Covid-19 di sekolah sudah muncul di kota lain seperti Bandung berdasarkan hasil tes usap secara acak.

Baca juga: Tinjau PTM, Wagub: Semua Pihak Harus Kompak Tegakkan Prokes

"Jika sekolah-sekolah di Garut tak menerapkan prokes secara ketat, tak menutup kemungkinan kejadian di Bandung itu juga akan terjadi di Garut," sebut Helmi.

Ia berharap sekolah tetap menjaga kawasan yang tertib dan disiplin dalam menerapkan prokes untuk mencegah penularan Covid-19 agar kegiatan belajar tatap muka bisa terus dilaksanakan.

Seluruh pihak, kata dia, terutama guru, orang tua, dan siswa untuk bersama-sama menerapkan prokes seperti selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun selama masih pandemi Covid-19.

"Hal ini (wajib prokes) karena tidak menutup kemungkinan virus Covid-19 masih menyebar dan bisa masuk ke dalam tubuh kita," sebutnya.

Ia menyampaikan Pemkab Garut selama ini terus berupaya menanggulangi wabah Covid-19 mulai dari melakukan pemeriksaan dan penanganan kesehatan masyarakat, sampai pelaksanaan vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok.

Tim Satgas Covid-19 Garut, kata dia, selama ini terus bergerak untuk melakukan tes usap bagi siapa saja yang kontak erat atau menunjukkan gejala sakit mirip Covid-19 agar cepat ditangani dan tidak menular lebih luas.

"Jika ada yang sakit mirip Covid-19, termasuk pada siswa, petugas akan mengejarnya dengan melakukan 'testing', 'tracking', dan 'tracing, sesuai ketentuan," tandasnya.  ***

.