Puasa Ayyamul Bidh pada September 2023, Berikut Jadwal dan Keutamaannya
WJtoday, Bandung - Puasa Ayyamul Bidh September 2023 jatuh pada 13, 14, 15 Rabiul Awal 1445 H, tepatnya tanggal 28 sampai 30 September.
Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap umat muslim di dunia. Puasa Ayyamul Bidh juga sering disebut sebagai puasa hari-hari putih (ayyamul bidh), karena hari-hari ini juga bertepatan dengan terang bulan atau bulan yang sedang bersinar terang-terangnya.
Tertulis dalam kitab “Umdatul Qari Syarhu Shahihil Bukhari” yang menjelaskan Ayyamul Bidh berasal dari kisah Nabi Adam A.S. Saat Adam turun ke bumi, tubuhnya dalam keadaan hitam. Ketika melakukan puasa selama tiga hari ini, tubuhnya memutih.
Berangkat dari pengertian tadi, Rasulullah SAW memerintahkan kita selaku umatnya untuk berpuasa dalam sebulan minimal tiga kali. Dan yang lebih utama adalah melakukan puasa pada Ayyamul Bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriyah. Waktu penetapan puasa Ayyamul Bidh ini berdasarkan pada kalender Qomariyah atau Hijriyah.
Ketentuan puasa Ayyamul Bidh ini dirujuk dari teladan Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadis
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Puasa Ayyamul Bidh dapat dijalankan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi. Misalnya, perempuan harus berada dalam keadaan suci dan mendapatkan izin dari suami untuk berpuasa sunnah.
Ketentuan menjalankan puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa lainnya, seperti niat dan menahan diri dari lapar dan haus serta hawa nafsu. Dimulai dari terbitnya fajar ketika adzan Subuh sampai terbenamnya matahari ketika adzan Magrib. Niat puasa Ayyamul bidh juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.
Fadhillah ataupun keutamaan tentang puasa sunnah ayyamul bidh ini sungguh luar biasa besarnya, diantaranya :
Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari ‘Amr bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“. (HR. Ibnu Majah. No. 209).
Hadits ini menceritakan betapa besar dan agungnya orang yang selalu menghidupkan sunnah Nabi, terlebih lagi sunnah yang ditinggalkan oleh banyak umat manusia. Kita diwajibkan untuk mempelajari dan memahami sunnahnya, mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari kita.
Kita juga harus mengajak serta untuk menyebarkan antara manusia yang lainnya, menganjurkan yang lainnya untuk mengikutinya dan melarang untuk menyelisihinya. Mudah- mudahan kita termasuk umatnya yang insyaallah berusaha istiqamah setia berpegang teguh menjalankan sunnah sunnahnNya.
Berpuasa tiga hari setiap bulannya, kecuali puasa ditanggal 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik) pahalanya sama dengan puasa setahun penuh insyaallah.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun. Mengapa? Karena setiap pahala puasa itu, satu kebaikan sama dengan sepuluh kebaikan. Ketika kita berpuasa tiga hari setiap bulannya sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan.
Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun. Meskipun terkait pahala hanya Allah SWT lah yang mengetahui, ini hanya sekedar hitungan manusia supaya termotivasi untuk berpuasa sunnah.***