Situs JDIH Alami Kebocoran Data, BSSN Buka Suara

Situs JDIH  Alami Kebocoran Data,  BSSN Buka Suara
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Situs Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diduga mengalami kebocoran data.

Kabar kebocoran data itu disampaikan oleh akun @darkTracer di Twitter pada Senin (31/1).

"Database JDIH BSSN bocor ke deep web dilakukan aktor tak bertanggung jawab," tulis akun yang kerap mengungkap kebocoran data di internet itu.

JDIH BSSN merupakan laman yang berisi informasi hukum meliputi perundangan-undangan dan bahan dokumentasi hukum lain yang berkaitan dengan lembaga ini. Selain itu, di situs tersebut tercantum pula keputusan kepala, peraturan kepala, hingga peraturan BSSN.

Sementara itu, deep web adalah situs internet tersembunyi yang tak terindeks di mesin pencarian seperti Google, Firefox, dan Bing.

Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN mengaku sudah menerima insiden kebocoran data yang dilaporkan oleh tim cyber threat intelligence (CTI) dari Direktorat Operasi Keamanan Siber. Mereka kemudian melakukan investigasi lebih lanjut.

Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan menjelaskan bahwa sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) merupakan sistem informasi jaringan dokumen dan informasi hukum yang dapat diakses oleh publik.

"Data yang ada di forum deep web seperti artikel, dokumen hukum, aturan, dokumentasi kegiatan, sebagai bahan sosialisasi serta beberapa data lain. Sistem ini merupakan sistem lama yang sedang dalam proses pembaruan," kata dia, Senin malam, (31/1/22) .

Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa data tersebut diindikasikan diperoleh oleh pelaku ancaman (threat actor) sejak 14 Maret 2021 dan dipublikasikan di forum deep web pada hari ini dengan motivasi untuk menunjukkan eksistensi pelaku ancaman.

"Kejadian ini tidak berpengaruh terhadap proses bisnis di BSSN. Adapun data lainnya tidak terdampak akibat kejadian ini," ungkapnya. Adapun langkah yang telah dilakukan, yaitu melaksanakan proses respons dan pemulihan serta mencegah dampak lanjutan, serta melakukan penelusuran terhadap akun pelaku kejahatan.

Sementara itu, situs jdih.bssn.go.id tersebut sampai berita ini diturunkan masih belum bisa diakses. Saat dibuka, situs tersebut menampilkan informasi bahwa laman itu masih dalam proses pemulihan.

"Kami akan segera kembali. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, namun kami sedang melakukan perawatan rutin saat ini," tulis laman itu.

Laman tersebut kemudian melanjutkan, "Jika Anda membutuhkan bantuan silahkan hubungi (+62 21-780-5814) / pusdatik[at]bssn.go.id. Jika berkenan menunggu, Kami akan segera kembali online."

Ini bukan kali pertama situs BSSN diretas. Sebelumnya situs ini pernah jadi korban peretasan dengan metode deface pada Oktober 2021.**"