Skema Pemkot Bandung Tetap Lakukan Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan

Skema Pemkot Bandung Tetap Lakukan Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di sejumlah daerah, termasuk di Kota Bandung, Jawa Barat. Pemerintah setempat pun merencanakan pelaksanaan penyuntikan terus dilakukan termasuk saat Ramadan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani menyatakan jika penyuntikan vaksin tidak akan dihentikan agar pembentukan imun optimal.

"Tentunya pelaksanaan-pelaksanaannya tetap harus dijalankan, karena enggak mungkin pelaksanaan vaksinasi hanya satu dosis ya, artinya tidak akan optimal untuk membentuk kekebalan," kata Rosye di Bandung.

Ia pun menerangkan tentang sejumlah arahan kepada para penerima vaksin saat Ramadan mendatang. Berikut informasinya.

Penerima yang Memiliki Penyakit Berat Diharapkan Konsultasi

Terkait pelaksanaan saat Ramadan, Rosye meminta kepada para penerima vaksin agar mengkonsultasikan kesehatannya terlebih dahulu terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan cukup parah.

Ia pun meminta penerima jujur dan terbuka atas penyakit yang dideritanya sebelum pelaksanaan vaksinasi berlangsung saat puasa.

“Kalau dari sisi kesehatan sampai saat ini memang beum ada penelitian dilakukan bagaimana vaksinasi kepada orang yang sedang puasa. Tetapi para ahli menyampaikan sebetulnya secara medis tidak ada perbedaan antara sedang shaum ataupun yang tidak. Hanya saja pada saat Ramadan yang punya penyakit tertentu lebih baik konsultasi pada dokter dan pada saat sahur makan makanan yang cukup. Bagi yang akan divaksin juga harus jujur terhadap riwayat penyakit,” katanya.

Dianjurkan Makan Dahulu Sebelum Suntik

Dalam kesempatan itu Rosye juga membeberkan terkait anjuran makan berat terlebih dahulu sebelum dilakukan penyuntikan. Menurutnya hal tersebut dianjurkan agar kadar glukosa bisa terjaga saat dilakukan vaksinasi.

Selain itu, makan berat sendiri bisa mencegah penerima dari keadaan pusing setelah diberi vaksin akibat tubuh belum terasupi nutrisi dari makanan.

“Kadang yang pusingnya itu karena kadar glukosa kurang dari tubuh. Ini jadi bias apakah karena vaksinasi atau bukan. Makanya dianjurkan untuk makan dahulu,” ulasnya.

Diupayakan Dilaksanakan pada Malam Hari

Rosye juga menambahkan jika pelaksanaan vaksinasi di saat puasa nantinya tidak menutup kemungkinan juga akan dilaksanakan pada malam hari, setelah masyarakat yang beragama Islam berbuka puasa.

Menurutnya, Dinas Kesehatan hingga saat ini belum menyusun rencana khusus mengenai jadwal pelaksanaan vaksinasi selama Ramadan.

"Kita sesuai jadwal saja, kita tidak dibatasi sampai tanggal berapa, kemudian buka lagi tanggal berapa, kita belum ada rencana seperti itu. Misalnya jatuhnya pas Hari Raya, sama kemarin juga ada yang jatuhnya pas hari libur, itu kita majukan, dibandingkan mundur lebih baik dimajukan," jelas Rosye menambahkan.

Ulama Membolehkan

Terkait munculnya informasi tentang anjuran makan sebelum disuntik, Kepala Bidang Fatwa dan Konsultasi Keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Asep Djamaludin menyatakan bahwa makan sebelum pelaksanaan vaksinasi di bulan Ramadan diperbolehkan.

Ia mengungkapkan jika keadaan tersebut menyangkut kondisi mendesak, dan berbenturan dengan masalah kesehatan yang sangat kronis maka berbuka puasa sebelum waktunya diperbolehkan dengan catatan tetap wajib diganti di hari lain.

“Itu kondisional, jika memang memiliki riwayat penyakit saya kira itu boleh saja berbuka atau makan sebelum vaksin. Diperbolehkan tapi kasuistis tergantung situasi pribadinya tidak secara umum. Kalau memang sangat diharuskan untuk makan dulu sebelum divaksin maka boleh tidak shaum tetapi harus dikodo pada hari lain,” ungkapnya. ***