Soal Flyover Bojongsoang, Bupati Bandung Sentil Gubernur Jangan Urus Kota Saja

Soal Flyover Bojongsoang, Bupati Bandung Sentil Gubernur Jangan Urus Kota Saja
Lihat Foto

WJtoday, Kab Bandung - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyentil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam komentar sebuah unggahan.  Akhirnya mereka saling berbalas komentar melalui akun pribadi masing-masing. 

Hal ini bermula dari pengajuan pembangunan flyover atau jalan layang Bojongsoang-Baleendah kepada Pemprov Jabar, tetapi hingga kini masih belum ditanggapi. 

Dalam unggahan tersebut, dituliskan kalimat sindiran dari Bupati Bandung Dadang Supriatna yang berbunyi "Jangan Urus Kota Saja Pak..."

Melihat unggahan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung merespons di kolom komentar melalui akun pribadinya @ridwankamil. 

"Atuh tinggal meminta baik-baik, seperti kabupaten lain. Siapkan kajian bahwa itu dibutuhkan. Masukan ke Bappeda, diproses, sederhana," tulis Ridwan Kamil. 

Tak berselang lama, Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui akun pribadinya @dadangsupriatna langsung membalas komentar pria yang karib disapa Kang Emil tersebut.

Menanggapi hal itu, Dadang Supriatna membenarkan Pemerintah Kabupaten Bandung sudah mengajukan pembanguan jalan layang Bojongsoang-Baleendah. Pihaknya telah menyampaikan secara lisan ataupun tertulis kepada Pemprov Jabar. 

"Sudah menyampaikan secara lisan maupun tertulis ke beliau. Persoalan harus DED, segala macam, itu kan jalan provinsi. Kita sudah buatkan tim akselerasi cekungan Bandung, artinya kemacetan juga harus jadi bagian yang tidak bisa dipisahkan." ungkap dadang, di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung,  Selasa (21/2/2023). 

"Kalau misalnya harus bikin DED, itu kan kewenangannya provinsi, kenapa harus balik lagi ke kabupaten," imbuhnya menegaskan.

Dadang pun membenarkan telah menyampaikan kalimat yang diduga memancing Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berkomentar. 

"Memang saya kemarin sempat menyampaikan, jangan Kota Bandung saja yang diurus, yang Kota Bandung flyover Kiaracondong sudah selesai. Kabupaten Bandung kapan?" ujarnya.

Bahkan ia menyampaikan, Jawa Barat tidak hanya Kota Bandung. Ada 27 kota dan kabupaten Bandung yang perlu diperhatikan. 

"Ingat Jawa Barat itu bukan Kota Bandung saja, tapi ada 27 Kota dan Kabupaten Bandung di Jawa Barat. Kalau bisa ini duduk bersama dan meminta keadilan dalam anggaran. Jangan ditempatkan di satu daerah saja," sebutnya. 

Terkait pembangunan jalan raya tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan beberapa dinas di tingkat provinsi. 

"Saya sudah menyampaikan, saya sudah ketemu kadis Bina Marga Jabar, kadis pendidikan Jabar, saya sudah lakukan," jelas Dadang. 

Dia juga menyebutkan, tak hanya pembangunan jalan layang Bojongsoang-Baleendah yang diajukan. Ada beberapa titik yang juga diajukan, seperti Jembatan Rancamanyar, Jembatan Dayeuhkolot, dan Jembatan di Tegalluar. 

"Bojongsoang macet saya sudah usulkan secara lisan, bahkan saya sudah dorong. Jembatan Dayeuhkolot sudah saya usulkan, akhirnya ada jembatan darurat yang sudah dipasangkan pada tahun 2022, tapi sampai saat ini kan belum." tuturnya.

"Terus Rancamanyar juga sudah saya usulkan. Jembatan di Tegalluar pun kita sudah usulkan, karena itu bukan jalan kabupaten, tapi jalan provinsi," Dadang menambahkan. 

Selain itu, Dadang mengungkapkan, untuk perbaikan jembatan saja, Pemkab Bandung harus mengeluarkan anggaran dari APBD. Seperti untuk jembatan di Tegalluar, pihaknya telah menganggarkan Rp12 miliar. Sedangkan jembatan Rancamanyar dianggarkan Rp7 miliar. 

"Jembatan yang sudah dijanjikan tidak terealisasi, akhirnya saya menggunakan APBD Kabupaten Bandung. Hampir Rp12 miliar jembatan Tegalluar itu. Rancamanyar belum terealisasi, saya anggarkan Rp7 miliar untuk tahun ini. Dayeuhkolot itu kan besar," terangnya. 

Adapun terkait banyaknya kebutuhan pembangunan, pihaknya mengaku telah mengajak Gubernur Jabar berdiskusi, tetapi pihak Ridwan Kamil belum menentukan jadwal. 

"Setelah kemarin beberapa bulan yang lalu saya minta ke ajudannya untuk dijadwalkan ketemu, diskusi segala macam. Sampai saat ini belum ada jadwal untuk saya ketemu," tutup dadang.   ***