Sri Lanka Bisa Rusuh Lagi, Jika Ranil Wickremesinghe Terpilih Jadi Presiden

Sri Lanka Bisa Rusuh Lagi, Jika Ranil Wickremesinghe Terpilih Jadi Presiden
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Parlemen Sri Lanka akan memilih satu dari tiga calon presiden pada Rabu (20/7/2022), ketika negara pulau itu berjuang mengatasi krisis ekonomi dan politik terburuk sejak merdeka pada 1948.

Namun, jika presiden sementara Ranil Wickremesinghe –perdana menteri enam kali– terpilih, Sri Lanka diperkirakan akan menghadapi lebih banyak demonstrasi setelah berbulan-bulan dilanda kelangkaan bahan bakar, pangan dan obat-obatan.

Anggota parlemen dari partai berkuasa, Dullas Alahapperuma, mantan jurnalis yang mencalonkan diri, lebih bisa diterima para demonstran dan kubu oposisi, tetapi tidak memiliki pengalaman di pemerintahan.

Calon lainnya, Anura Kumara Dissanayaka, pemimpin partai kiri Janatha Vimukti Peramuna, hanya didukung tiga kursi di parlemen dan secara realistis tak berpeluang menang.

Wickremesinghe menjabat presiden sementara pekan lalu setelah petahana Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Singapura ketika demonstran menduduki kediaman dan kantornya.

Demonstran juga membakar rumah pribadi Wickremesinghe dan menyerbu kantornya, tetapi gagal menggulingkan sang perdana menteri.

Wickremesinghe mengatakan pekan ini bahwa saat dia bergabung dengan pemerintah saat ini sebagai PM pada Mei, ekonomi Sri Lanka sudah kolaps.

Warga menyalahkan klan Rajapaksa –tujuh anggota keluarga itu duduk di pemerintahan hingga April– atas keruntuhan ekonomi negara itu.

Keputusan mereka memangkas pajak dan melarang pupuk kimia, yang merusak produksi pangan, memperburuk ekonomi Sri Lanka yang terlilit utang dan terhantam parah oleh pandemi Covid-19.

Belum jelas seberapa besar dukungan kepada Wickremesinghe, sekutu klan Rajapaksa berusia 73 tahun, dan kepada Alahapperuma, 63 tahun, dalam pemilihan di parlemen yang beranggotakan 225 orang itu.

Wickremesinghe didukung oleh sebagian anggota partai berkuasa yang meraih 145 kursi dalam pemilihan parlemen 2020.

Alahapperuma mendapat dukungan dari anggota lain partai itu, juga dari partai oposisi utama yang memenangi 54 kursi.

Sedangkan sejumlah anggota parlemen diketahui telah mengambil sikap netral.

"Sebelumnya Ranil Wickremesinghe memimpin persaingan tetapi sekarang dukungan kepadanya makin tidak jelas," kata pakar politik Jayadeva Uyangoda.

"Bandul kekuasaan di parlemen telah menjauh dari dirinya. Hasilnya akan bergantung pada seberapa besar kendali yang dimiliki (klan) Rajapaksa… atas anggota partainya," katanya.

Parlemen Sri Lanka pada 1993 secara bulat memilih D.B. Wijetunga untuk meneruskan masa jabatan Presiden Ranasinghe Premadasa yang dibunuh.

Kali ini tiga calon bersaing untuk meneruskan masa jabatan Rajapaksa yang akan berakhir pada 2024.

"(Pemilihan) itu akan menjadi pengalaman baru dalam sejarah parlemen negara ini," kata ketua bidang komunikasi parlemen dalam pernyataan yang menjelaskan prosedur pemilihan.

Calon yang meraih lebih dari sepertiga suara sah akan ditetapkan sebagai presiden terpilih.

Jika tak satu pun calon mencapai batas itu, calon dengan raihan terendah akan dieliminasi dalam pemilihan. Karena setiap anggota memberikan suara dengan urutan pilihan, pilihan berikutnya akan dihitung untuk menentukan pemenangnya.

Apa pun prosesnya, demonstran telah menunjukkan sikap yang jelas: Wickremesinghe harus pergi.

Wickremesinghe pada Senin memberlakukan keadaan darurat, yang memberinya kekuatan lebih untuk melakukan tindakan tegas jika diperlukan.

"Kami menentang Ranil. Dia orang yang korup," kata Duminda Nagamuwa, yang mengatur protes-protes di Kolombo setelah proses pencalonan di parlemen selesai.

"Jika Ranil muncul (jadi penguasa), kami tak memiliki stabilitas." ***

(Sumber: Reuters)