Stephanie Kurlow, Balerina Pertama di Dunia yang Mengenakan Hijab

Stephanie Kurlow, Balerina Pertama di Dunia yang Mengenakan Hijab
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Hijab bukan hambatan bagi seseorang untuk meraih mimpinya. Setidaknya itulah prinsip yang diyakini Stephanie Kurlow, balerina pertama di dunia yang berhijab. 

Gadis cantik keturunan Australia-Rusia itu, sejak kecil tertarik belajar tari balet. Bahkan sejak usia 2 tahun ia sudah giat berlatih gerakan dasar balet.

Hingga menginjak usia remaja, ia sangat ingin bisa menjadi balerina profesional dan tampil di panggung besar. Namun sekira tahun 2010, hambatan mulai datang. 

Mengutip dari NY News Daily, saat itu Stephanie Kurlow dan keluarganya memutuskan menjadi mualaf dan ia langsung memakai hijab.

Setelah berhijab, Stephanie Kurlow sementara tak lagi menari balet. Akan tetapi hingga 3 tahun berlalu, cita-citanya menjadi balerina masih terus tertanam dalam diri.

Dia sudah kangen ingin kembali menari balet, tapi masih galau dengan penampilannya yang kini sudah berhijab. Kemudian  ia melihat sosok Zahra Lari, wanita berhijab pertama yang menjadi ice skater profesional.

Dari sana ia kembali yakin melanjutkan mimpinya. Tanpa kenal lelah Stephanie Kurlow pun berlatih balet hingga 30 jam per minggu. 

Namun hambatan kembali datang. Sedang asyik-asyiknya menapaki jalan menjadi balerina profesional, ia mendapat banyak cibiran.

Orang-orang mengejeknya di media sosial. Mereka menyebut perempuan berhijab tak pantas menari balet. 

"Kostum balet bisa diubah sesuai keinginan, yang terberat adalah ketika aku memakai hijab di usia 11 tahun dan itu langkah yang besar. Banyak orang-orang yang tidak menyukainya. Bagian terburuk adalah komentar negatif dari dunia maya. Aku mencoba mengacuhkannya karena mereka tidak tahu aku yang sebenarnya," ucapnya.

Beruntung ia tetap kuat dan bertahan dengan mimpinya. Hingga kemudian ia mendapat ide untuk mengadakan kampanye sekaligus menggalang dana di situs projek LaunchGood.

Saat itu dia berharap bisa mengumpulkan uang 10.000 AUD atau sekitar Rp96 juta untuk membuktikan bahwa agama tidak menjadi penghalang meraih kesuksesan di bidang seni pertunjukan.

Tak disangka, pengumpulan dananya beberapa tahun lalu itu menarik perhatian banyak orang. Stephanie Kurlow pun masuk sekolah balet.

Dengan demikian keinginan menjadi penari balet berhijab profesional pertama bisa terwujud. Bahkan melansir Sydney Morning Herald, pada Januari 2020, ia berhasil bergabung dengan sebuah perusahaan tari profesional.

Punya misi mulia

Kini ia berjanji untuk bekerja keras dan mendedikasikan waktunya untuk dunia balet profesional. Ia juga telah merencanakan untuk membuat studio balet.

Studio itu nantinya terbuka untuk semua anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai ras, agama dan latar belakang apa pun.

"Saya ingin membuat tempat yang aman untuk orang-orang yang peduli dengan balet dan menikmatinya seperti saya," ungkapnya.***