Tempat Wisata Berjejal, KPAI Khawatir Anak-anak Terpapar Covid-19

Tempat Wisata Berjejal, KPAI Khawatir Anak-anak Terpapar Covid-19
Lihat Foto

Wjtoday, Jakarta - Pada libur Lebaran kali ini sejumlah objek wisata kembali dipadati pengunjung. Masyarakat antusias berkunjung ke tempat wisata bersama teman, saudara dan kerabat terdekat. Sementara pemerintah di sisi lain mengklaim larangan mudik kurangi 10% mobilitas warga.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) khawatir ramainya tempat wisata selama libur lebaran berdampak buruk bagi kesehatan anak di masa pandemi Covid-19.

Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi KPAI, Jasra Putra, mengatakan dalam pengamatannya, banyak pelanggaran protokol kesehatan di tempat wisata selama lebaran yang melibatkan anak-anak.

"Memang tidak mudah mengontrol aktivitas di tempat publik. Petugas terbatas di lapangan, dan penegakan regulasi masih lemah. Ini menjadi usulan KPAI untuk pariwisata ramah anak selama pandemi. Seperti masker yang ramah anak dan alat safety dalam menggunakan wahana rekreasi," kata Jasra dalam keterangannya, minggu (16/5/2021).

Dia berharap, pemerintah sudah siap memitigasi lonjakan pandemi Covid-19 pasca libur lebaran ini, khususnya untuk perawatan anak jika banyak yang terpapar Covid-19.

"Apakah Rumah sakit kita sudah siap, bila harus menerima kasus seperti di India. Ini yang harus diperhatikan semua keluarga keluarga di Indonesia," ucapnya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta orang tua terus melakukan pengawasan terhadap anak-anak saat liburan Lebaran. KPAI mencatat sejumlah kejadian saat liburan telah menelan korban jiwa, termasuk anak-anak.

"Namun sayangnya liburan kali ini bertaruh nyawa, seperti dialami 20 orang menjadi korban perahu terbalik di (Waduk) Kedung Ombo (Boyolali, Jawa Tengah), yang membawa anak-anak menjadi korban meninggal. Jangan sampai keasyikan bersilaturahmi, anak-anak terlepas dari pengawasan, begitu pun saat bepergian dan berpariwisata," ujar

Jasra juga berharap libur lebaran tahun ini juga menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk mematangkan rencana pariwisata yang aman covid-19.

"Kita juga berharap ada perhatian lebih dari para pelaku pariwisata ikut aktif. Semuanya memang tidak mudah, namun kita dipaksa berpikir keras menyelamatkan keluarga dan anak anak kita. Program pariwisata ramah pandemi juga mulai harus dipikirkan," pungkas Jasra.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan akses menuju objek wisata di Pangandaran dan Ciwidey ditutup. Menyusul banyaknya peristiwa kerumunan masa yang terjadi di sejumlah objek wisata dua daerah itu.Destinasi wisata tersebut diperkirakan akan semakin banyak dikunjungi masyarakat seiring dengan kebijakan pelarangan mudik.

"Pangandaran dan akses ke Ciwidey disepakati ditutup untuk wisatawan," kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (15/5/2021). Keputusan itu telah disepakati bersama dengan kepala daerah untuk pengendalian dan pengawasan objek wisata di masa pandemi.

Selain itu Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna mengatakan dalam upaya menekan pengendalian wabah Corona Virus Disease (Covid)-19 di Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna mengintruksikan kepada seluruh kawasan wisata di wilayahnya untuk sementara ditutup dulu.

Terlebih untuk kawasan yang berada di Bandung Selatan, Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira).

"Kita tutup sementara, sampai kita bisa melihat perkembangan situasi yang memang benar-benar aman untuk kesehatan dan keselamatan semua masyarakat," ucap Dadang, Minggu (16/5/2021).***