Tertinggi di Jabar, Cianjur Catat 4 Persen Penduduknya Miskin Kategori Ekstrem

Tertinggi di Jabar, Cianjur Catat 4 Persen Penduduknya Miskin Kategori Ekstrem
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Sebesar 4 persen atau 90.480 dari total penduduk Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terkategori miskin ekstrem. Penyebab miskin ekstrem ini, kualitas dan indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Cianjur rendah.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, IPM yang rendah membuat Cianjur masuk dalam lima kabupaten yang memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi di Jabar, sehingga berbagai cara dilakukan untuk menekan angka tersebut.

"Pemkab akan berupaya mengetaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan IPM dengan berbagai cara seperti meningkatkan kualitas pendidikan hingga pertanian," kata Bupati Cianjur melalui keterangannya, dikutip Jumat (1/10/2021).

Untuk pendidikannya, ujar Herman, akan digenjot dengan memperbanyak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai sarana anak putus sekolah. Sedangkan di bidang pertanian akan digenjot lebih luas karena mayoritas warga Cianjur berprofesi sebagai petani.

Pemkab Cianjur, ujar Bupati, akan memfasilitasi pemasaran melalui BUMD perdagangan dengan harapan pendidikan yang bagus dan sektor ekonomi dari pertanian yang meningkat dapat mengentaskan kemiskinan.

"Tercatat tingkat kemiskinan ekstrem di Cianjur mencapai 4 persen atau 90.480 jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Dinas Sosial Cianjur, angka kemiskinan secara keseluruhan mencapai 10 persen atau sekitar 300.000 keluarga," ujar Herman.

Bupati menuturkan, IPM Cianjur saat ini berada di peringkat terakhir di Jawa Barat dengan angka 65,38. Kondisi inilah menjadi salah satu faktor yang membuat indeks kemiskinan di Cianjur naik, selain akibat dampak pandemi Covid-19.

"Berbagai cara akan kita lakukan, agar IPM meningkat dan angka kemiskinan terus menurun, sehingga Cianjur, tidak lagi masuk dalam wilayah termiskin di Jabar," tutur Herman.

Diketahui, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, terdapat lima daerah di Jabar yang dikategorikan masuk golongan miskin ekstrem. Lima daerah itu, Kabupaten Bandung, Karawang, Indramayu, Cianjur, dan Kuningan.

Pernyataan itu disampaikan Wapres Ma'rus Amin saat berkunjung ke Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat (Jabar), Rabu (29/9/2021). Kunjungan dilakukan untuk koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di Jabar tersebut. 

"Saya didampingi Wagub Jabar (Uu Ruzhanul Ulum) dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrem. Kami bertekad menanggulangi kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia 27 juta lebih, tapi kategori ekstrem sekitar 10 juta lebih dari 10 persen kemiskinan," kata Wapres. 

Koordinasi yang dilakukan bersama Pemprov Jabar, ujar Ma'ruf Amin, untuk menentukan melakukan langkah dalam memberantas kemiskinan ekstrem itu. Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem 0 persen di akhir 2024.

"Pada 2021 karena memang tiga bulan lagi, kami fokus tujuh provinsi. Tiga di Jawa dan empat di luar Jawa. Di Jawa ini ada Jabar, Jateng, Jatim. Sedangkan di luar Jawa, NTT, Maluku, Papaua, Papua Barat," ujar Ma'ruf Amin. 

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, penanggulangan kemiskinan harus ditangani secara bersama-sama oleh semua lapisan.

"Dari jumlah 2 juta kami garap dan kroyok ramai-ramai agar mereka naik kelas dan lebih baik," kata Mendagri.***