Toleransi di Jabar Dinilai Rendah, MUI: Survei Tidak Sepenuhnya Benar

Toleransi di Jabar Dinilai Rendah, MUI: Survei Tidak Sepenuhnya Benar
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyikapi soal Indeks kerukunan umat beragama di Jawa Barat yang menjadi sorotan lembaga survei karena dianggap rendah. MUI menilai, hasil penelitian kerukunan umat beragama ini kerap berbeda.  

Merespon hal tersebut, Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe’i menyatakan, pihaknya sempat berdiskusi dengan Kemenag tentang hasil survei kerukunan umat beragama. Mengingat pada tahun sebelumnya, hasil penelitian Kemenag menyebutkan indeks kerukunan di Jabar mencapai 72,7 persen.

Meskipun demikian, MUI menilai kondisi tersebut tidak sepenuhnya benar.

"Kita coba teliti lagi. Memang soal ukuran (instrumen) rendahnya toleransi tidak disepakati waktu itu. Survei itu tidak sepenuhnya benar,” ujar Rachmat kepada detikJabar, dilansir dari laman resmi MUI, Senin (28/3/2022).

Pihaknya kembali menegaskan, hasil survei tak harus menjadi patokan utama. Karenanya, MUI bersama masyarakat harus terus meningkat dan mengimplementasikan nilai-nilai toleransi di Jawa Barat

Rachmat juga menyebut, MUI  telah terjun langsung untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama di Jabar. 

“Kita terus upayakan melalui komisi kerukunan umat beragama, dan komisi ukhuwah Islamiyah,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kerukunan umat beragama di Jawa Barat terus terjaga. Sehingga tidak ada huru-hara yang dapat mengganggu kenyamanan di antara umat beragama.

Seperti diketahui, Provinsi Jawa Barat tak masuk dalam 10 provinsi dengan indeks kerukunan umat bergama terbaik. Akan tetapi, berdasarkan penelitian Sistem Informasi Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Simlibangdiklat) Kemenag menyebutkan, pada tahun 2021 indeks kerukunan umat bergama di Jabar mencapai 72,7 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2019, yakni 64,41 persen.

Sementara menurut Indonesia Political Opinion (IPO) menyebutkan bahwa toleransi antarumat beragama di Jawa Barat termasuk rendah. Di mana, hanya menuliskan skor satu untuk kerukunan umat beragama di Jabar.

Adapun survei IPO tersebut digelar pada 1-7 Maret 2022 menggunakan metode multistage random sampling. Penelitian ini mengacu total wawancara dilakukan kepada 880 responden. Sedangkan, Margin of error sebesar 2.90 persen, yaitu dengan kurasi data mencapai 95 persen asumsi simple random sampling.***