Tren Baru Judi Online: Pasang Iklan Terselubung di Situs Pemerintah

Tren Baru Judi Online: Pasang Iklan Terselubung di Situs Pemerintah
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Perlu cari akar masalah ketika akan memberantas perjudian dengan sistem daring (online). Salah satunya adalah memblokir situs web judi toto gelap (togel).

Namun, pada kenyataannya masyarakat masih bisa mengakses situs tersebut. Cukup tulis "togel" di Google Penelusuran (Google Search) bakal muncul sejumlah situs web, baik "Togel Hongkong maupun "Togel Singapore".

Kenapa masih bisa diakses? Menurut pakar keamanan siber dari CISSReC Dr. Pratama Persadha, masyarakat masih bisa mengakses situs web judi togel karena Kementerian Komunikasi dan Informatika baru memblokir domain atau internet protocol (IP) address-nya saja.

Dalam hal ini, pemilik sistem paham akan ilegalnya perjudian. Mereka lantas menyembunyikan datanya di server (peladen) yang menggunakan proxy agar susah mencari isi website tersebut.

Dengan menyembunyikan data di proxy server, mereka mengamankan jaringan komputer pribadi yang terhubung dengan jaringan publik. Dengan demikian, hanya pengelola situs web tersebut yang bisa akses jaringan internet dengan domain berbeda.

Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Pratama Persadha menyebutkan server situs web judi togel biasanya berada di luar negeri, yakni Kamboja, Filipina, dan Taiwan.

"Kalaupun domainnya diblokir, hosting-nya (tempat file dan data) masih ada sehingga mereka mengakalinya dengan membeli domain baru." kata Pratama dalam keterangannya, yang dikutip pada Selasa (19/10/2021).

Sementara itu, harga domain (IP address) terbilang murah sekitar Rp80 ribu sampai Rp100 ribu jika dibandingkan dengan hasil judi yang sampai ratusan juta rupiah atau bahkan miliaran rupiah.

Tidak pelak lagi, kata Pratama, pelaku terus-menerus membeli domain sehingga masyarakat masih bisa mengakses situs web togel.

Namun, belakangan ini muncul tren baru. Tidak hanya mengganti IP address, mereka memasang iklan terselubung di sejumlah situs web milik pemerintah.

Sebagai contoh peretasan terhadap situs milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah yang salah satu halamannya menampilkan situs judi online dengan alamat uniform resource locator (URL) https://dlhk.jatengprov.go.id/app.

Pada hari yang sama (18/10), menurut Pratama, tidak hanya situs DLHK Provinsi Jateng, tetapi ratusan situs juga disusupi judi online, antara lain https://ntb.polri.go.id/loteng/2021/07/02/most-popular-slot-machine-strategies-with-win-at-online-gambling-houses-with-progressive-jackpots/.

Sejumlah situs di atas yang disusupi telah ditutup atau tidak terlihat lagi iklan judi online . Namun, data terbaru dari Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC pada hari Selasa (19/10) mencatat 80-an situs terdapat iklan judi togel.

Meski sebagian dari pelaku sudah ditangkap, praktik ini tampaknya akan menjadi tren, mengingat lemahnya keamanan siber pada situs milik pemerintah dan lembaga negara.

Pelaku mudah sekali meretas situs pemerintah karena memang pengamanan masih lemah. Selama ini situs pemerintah menjadi korban deface web, kini mulai menjadi tren diretas untuk dijadikan situs judi online.  ***