Tren Kasus Covid-19 di Kota Bandung Alami Kenaikan

Tren Kasus Covid-19 di Kota Bandung Alami Kenaikan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Tren kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Oleh karena itu masyarakat diminta waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas. 

Data pada pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung menunjukkan hingga Minggu kemarin kasus aktif naik menjadi 448. Sedangkan angka kematian sebesar 1.426 kasus. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron mengatakan kenaikan kasus sejalan dengan upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan melaksanakan tes dan penelusuran terhadap pasien Covid-19. Khususnya ketika ditemukan enam warga Kota Bandung yang terpapar varian Omicron

"Hasil pengembangan kemarin ada penambahan data kemarin itu ada tanggal 29 Januari ada sekitar 139 (kasus aktif). Nah hari ini belum masuk bisa terdeteksi siang datanya," kata Asep, Minggu (30/1/2022). 

Menurutnya, 139 warga yang terkonfirmasi Covid-19 memiliki gejala ringan. Meski demikian, lanjut Asep, pihaknya belum melakukan tes menggunakan metode whole genome sequensing (WGS) untuk mengetahui apakah warga tersebut terpapar varian Omicron

Terkait dengan enam pasien yang terpapar Omicron, Asep mengatakan pasien tersebut sudah sembuh dan pulang. Sebelum kembali ke rumah masing-masing mereka dites PCR terlebih dahulu. 

"Sudah pulang negatif karena dua kali PCR dan bergejala ringan, dari hasil penelusuran terdapat 95 orang warga yang melakukan kontak erat dengan 6 pasien Omicron dan beberapa diantaranya positif Covid-19," ujarnya.

Mereka yang terpapar, ungkap Asep, sedang menjalani isolasi mandiri. Pihaknya terus melakukan pengetesan di tengah kasus yang mengalami kenaikan. 

Asep menambahkan positivity rate saat ini di Bandung sebesar 1,6 persen, sedangkan keterisian tempat tidur di rumah sakit sebesar 8,82 persen.

Sementara mereka yang memiliki gejala ringan disarankan melakukan isolasi mandiri sedangkan lansia, anak-anak dan bergejala berat bisa ke rumah sakit. 

" Yang memiliki gejala ringan disarankan melakukan isolasi mandiri sedangkan lansia, anak-anak dan bergejala berat bisa ke rumah sakit," tandasnya.***