Bukan Musiman, Tren Layanan Pesan-antar Online Jadi Bagian Permanen Dalam Keseharian

Bukan Musiman, Tren Layanan Pesan-antar Online Jadi Bagian Permanen Dalam Keseharian
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Tren layanan pesan-antar online di Indonesia 2022 menunjukkan tren layanan pesan-antar bukan merupakan tren musiman. Layanan pesan-antar online dianggap sebagai bagian permanen dalam keseharian mereka pasca pandemi. Konsumen Indonesia memesan secara online 1.5 kali lebih sering dalam 3 tahun terakhir.

Menurut hasil survei terhadap lebih dari 20.000 pengguna layanan pesan-antar makanan dan belanja kebutuhan harian online di Indonesia, 7 dari 10 responden mengatakan bahwa layanan tersebut merupakan aktivitas harian wajib pasca masa pandemi. Selain itu, 9 dari 10 merchant mengungkapkan bahwa layanan tersebut merupakan hal wajib bagi bisnis mereka.

Head of Marketing GrabFood and GrabMart Grab Indonesia Hadi Surya Koe mengungkapkan, optimisme konsumen Indonesia dalam menggunakan layanan pesan-antar online sebagai aktivitas keseharian mereka akan terus meningkat, seperti yang terjadi pada negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Menurut laporan terbaru ini, popularitas layanan pesan-antar online, baik untuk makanan atau belanja harian, terus meningkat bagi masyarakat di tahun ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa tren layanan pesan-antar bukan merupakan tren musiman,” kata Hadi dalam keterangan pers, Rabu (16/11/2022).

Lebih lanjut, Hadi menerangkan, orang Indonesia juga tercatat mengeluarkan uang lebih banyak untuk pesan-antar makan dan kebutuhan harian online, berdasarkan data kenaikan jumlah nilai belanja di GrabFood dan GrabMart. Di masa sekarang ini, konsumen Indonesia melakukan pemesanan makanan 1.5 kali lebih sering di GrabFood dan GrabMart jika dibandingkan dengan 3 tahun terakhir.

Hasil survei juga mengungkapkan adanya peningkatan ketergantungan konsumen pada aplikasi layanan pesan-antar dengan kecenderungan untuk mengandalkan platform tersebut sebagai alat pencari dalam menemukan dan mencoba merchant yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya secara langsung.

“Kebiasaan baru bagi banyak anggota masyarakat tersebut menjadi kesempatan tambahan bagi brand dan pelaku bisnis lainnya untuk menjangkau lebih banyak konsumen mereka di ranah online. Hal ini tentunya kembali menginspirasi kami untuk terus berinovasi dalam menghadirkan pengalaman yang lebih baik di aplikasi Grab, guna menghadirkan fitur pencarian makanan yang lebih intuitif bagi pengguna serta terus mendukung pertumbuhan mitra merchant kami,” kata Hadi.

Beberapa tren industri dan konsumen yang dipaparkan dalam laporan tersebut mencakup, secara regional, pengeluaran bulanan untuk layanan pesan-antar makanan dan belanja harian meningkat sebesar 30% lebih tinggi di bulan Mei 2022 dibandingkan dengan November 2021. Di Indonesia, rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan per pesanan di layanan GrabFood meningkat 54%[ dari tahun 2019 – 2022 dan jumlah pembelanjaan terbesar tahun ini mencapai Rp9.000.000. Sedangkan untuk GrabMart, rata-rata jumlah pembelanjaan per pesanan tumbuh 90%, lebih besar dibanding tahun 2020.

Konsumen yang paling sering menggunakan layanan pesan-antar adalah keluarga muda sebanyak 82% responden. Selain itu, 80% pasangan yang sama juga melakukan belanja harian online lebih dari 10 kali dalam sebulan karena kenyamanan dalam menelusuri produk secara online, mencari promosi khusus, dan menemukan berbagai produk baru.

Secara keseluruhan, 25% pengguna yang belanjanya terbanyak berkontribusi terhadap tiga perempat (71%) jumlah yang dibelanjakan untuk layanan pesan-antar dalam skala regional. Untuk layanan pesan-antar makanan, GrabFood menjadi brand yang paling sering digunakan konsumen di Asia Tenggara.

“Kami berharap laporan terbaru ini dapat mendorong para pelaku bisnis kuliner dan bisnis kebutuhan harian untuk dapat mengembangkan serta menerapkan berbagai ide strategis guna memperluas jangkauan bisnis serta hasil penjualan mereka melalui kanal digitral,” pungkas Hadi.***