Umumkan Temuan Mutasi Virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia, Menkes: Tuhan Sayang Negara Kita

Umumkan Temuan Mutasi Virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia, Menkes: Tuhan Sayang Negara Kita
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan temuan dua kasus mutasi virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia, Selasa (2/3). Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut dua hal mengapa mutasi virus corona itu baru masuk ke Indonesia.

"Kalau sekarang baru keluar di kita, ada dua kemungkinan. Satu, Tuhan sangat menyayangi negara kita selama ini, atau dua, memang baru ketemu sekarang," ujar Budi.

Temuan mutasi virus asal Inggris itu diidentifikasi berasal dari pekerja migran Indonesia yang datang dari Arab Saudi

Temuan itu didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel melalui teknik pencarian strain virus dengan metode Whole Genome Sequence (WGS).

"Tadi malam kita menemukan dua kasus, masuk dari Arab Saudi dan memiliki strain virus baru ini," kata Budi.

Dengan temuan itu, Budi pun lantas membandingkan temuan B117 di Indonesia dengan negara-negara tetangga. Ia membeberkan virus itu terdeteksi di Malaysia dan Singapura pada Desember 2020, sementara di Filipina pada Januari 2021 dan Thailand pada Februari 2021.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengatakan belum ada publikasi ilmiah yang menyatakan bahwa strain virus itu lebih fatal. Namun, menurutnya, mutasi virus SARS-CoV-2 B117 itu lebih mudah menular.

Selanjutnya, dengan temuan dua kasus itu, Budi meminta agar seluruh pihak mampu berkolaborasi untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan guna mengantisipasi merebaknya mutasi virus asal Inggris itu.

Adapun laporan mutasi virus itu pertama kali disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada Selasa (2/3) siang. Dante mengaku temuan itu baru dilaporkan Senin (1/3) malam lalu.

Namun hal berbeda dikatakan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio. Ia menyebut mutasi virus corona atau SARS-CoV-2 B117 sudah ditemukan di Indonesia beberapa pekan lalu.

Amin mengatakan pihaknya bersama Kemenristek/BRIN dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan telah bekerja sama sejak tahun lalu untuk menemukan strain baru virus corona yang dinilai dinilai lebih cepat menyebar dan mematikan itu.

Selain itu, mutasi virus SARS-CoV-2 B117 ini dikhawatirkan berpotensi memperburuk kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Para ahli sebelumnya khawatir dengan temuan itu akan membuat rumah sakit kelebihan kapasitas perawatan pasien covid-19.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 khawatir mutasi virus SARS-CoV-2 B117 kebal terhadap kinerja vaksin. Namun demikian, kekhawatiran itu menurut Satgas Covid-19 harus diperdalam kembali dengan penelitian lebih lanjut oleh ahli di bidangnya.

"Yang jadi kekhawatiran kita bersama jika virus mutasi ini jenis yang 'kebal' vaksin. Dari laporan di berbagai jurnal medicine dilaporkan gejala yang lebih berat sehingga mungkin saja vaksin Covid-19 yang existing tidak bisa memberikan proteksi terhadap jenis virus ini," kata Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting kepada, Selasa (2/3).***