UNPAD Masuk Ranking 500 Dunia, Mungkinkah?

UNPAD Masuk Ranking 500 Dunia, Mungkinkah?
Lihat Foto

Wjtoday, Bandung - Universitas Padjadjaran (Unpad) berdasarkan QS Global World Rankings 2020 lalu berada pada 801 – 1000, berdasarkan rangking Asia University Rangking berada pada urutan 236. Bahkan, mulai dari tahun 2019 hingga tahun 2020 ranking UNPAD pada QS Top Universities World Ranking terus mengalami penurunan sementara berdasarkan renstra Unpad memiliki target untuk dapat masuk ke 500 QS top universities.

Hal ini bisa dilihat dari kondisi eksisting jika dibandingkan dengan ranking UI, UGM, UNAIR, dan Eastern Finland University yang berada pada ranking 499. UI, ITB, UGM, UNAIR maupun Eastern Finland bahkan sudah mendapatkan ranking sejak tahun 2017, sementara Unpad mulai masuk ranking pada tahun 2019, sehingga membuat Unpad seperti tampak kalah start dari univeritas lainnya, bahkan rankingnya terus mengalami penurunan.

Dapat diketahui ternyata saat ini skor Indikator yang didapatkan Unpad hanya pada salah satu indikator saja yang terlegitimasi yaitu pada jumlah mahasiswa saja. Padahal sejumlah indikator-indikator yang jadi penilaiannya, diantaranya reputasi akademis dan berdasarkan survei akademisi global.

Walaupun berbagai program unggulan yang telah direncanakan oleh Unpad yang tertuang dalam Sapta Karsa Unpad. Disamping itu, program Pradja Brata yang dirancang sebagai rekognisi akademik Unpad menjadi acuan dalam pencapaian rekognisi internasional Unpad.

Namun, perlu upaya serius untuk dapat menjadi perhatian bagi universitas Padjadjaran dalam mewujudkan  TOP 500 World university Ranking. Artinya  target unpad untuk masuk  top 500 university berdasarkan QS World University Rank pada tahun 2024, sebenarnya bukan sesuatu yang mustahil.

Maka dari itu Unpad perlu menguatkan beberapa Indikator yang digunakan oleh QS World University Ranking, sebagai berikut:

Pertama, peningkatan kualitas penelitian dan publikasi melalui kanal akses yang tersedia di kalangan dosen, produktivitas dalam membuat makalah/jurnal, seberapa dikenal dan dirujuk makalah/jurnal tersebut oleh akademisi lain dan mendapatkan apresiasi.

Kedua, Proses Pengajaran dan Pengembangan Akademik, ini merupakan peran kunci universitas yaitu membina pemikiran terbaik masa depan, menginspirasi generasi dosen potensial berikutnya. 

Ketiga, Kreatif dan Inovatif menjadi salah satu kemampuan kerja lulusan yang harus dimiliki oleh lulusan sebagai modal 'kesiapan kerja' yaitu kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim multi-budaya, dapat menyampaikan presentasi, serta mengelola orang dan proyek secara out of the box.

Hal tersebut dapat dipupuk melalui keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi, hal ini yang sering dilupakan oleh pihak universitas bahkan difasilitasi alakadarnya, padahal ini merupakan nilai tambah dalam yang dipertimbangkan dalam penilaian World University Ranking.

Keempat, Internasionalisasi, yaitu berupa proporsi siswa dan staf internasional, jumlah mahasiswa pertukaran yang datang dan pergi, jumlah kebangsaan yang diwakili, jumlah dan kekuatan kemitraan internasional dengan universitas lain. Kelima, Fasilitas Infrastruktur kampus merupakan salah satu indikator yang memungkinkan mahasiswa mengetahui apa yang diharapkan dari pengalaman dan kesan yang didapatkan selama kuliah. Hal-hal  seperti fasilitas olah raga, IT, perpustakaan dan fasilitas Kesehatan. Keenam, Kolaborasi dan tanggung jawab sosial  yaitu keterlibatan universitas  dalam menjalankan kewajibannya kepada masyarakat dengan melakukan program advokasi yang kolaboratif pada komunitas lokal serta dalam pekerjaan amal dan bantuan bencana. Ia juga menganalisis pengembangan sumber daya manusia daerah dan kesadaran lingkungan.

Dalam upaya mencapai indikator tersebut, selain soal pengembangan kelembagaan Unpad dengan Unpad koneksinya serta pendanaan mandiri melalui berbagai cara, seperti dana abadi, pengelolaan aset Unpad dan kerjasama lainnya, ada juga beberapa strategi pencapaian yang dapat dilakukan oleh Unpad dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, sebagai berikut :

Pertama, Membuat tim khusus yang ditugaskan untuk memastikan indikator-indikator ranking pada QS World University Ranking dapat masuk selama tahun 2021.

Kedua, merealisasikan kampus merdeka, juga memberikan reward bagi mahasiswa yang mengasah softskillnya melalui aktif di organisasi baik internal, eksternal, lokal maupun internasional, semakin besar cakupannya maka semakin besar reward yang didapatkan oleh mahasiswa tersebut. Dan tidak hanya terbatas kepada hal-hal prestatif yang berbau akademik saja.

Ketiga, untuk branding Unpad di kancah internasional dapat dilaksanakan strategi Kerjasama dengan negara-negara ASEAN. Mendorong bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN, lalu melakukan promosi terhadap calon mahasiswa di ASEAN (selama ini mahasiswa Malaysia paling banyak di UNPAD), medio 2021 -2022 kita bisa menarik mahasiswa  dari timor leste, kamboja, laos, vietnam, setelah regional dikuasai, dapat mulai beranjak ke mahasiswa dari Asia dan Eropa untuk belajar sastra Indonesia karena Bahasa Indonesia misalkan sudah menjadi Bahasa resmi ASEAN.

Keempat, publikasi hasil karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dan dosen melalui kanal akses yang ada, tentu ini akan meningkatkan peluang bagi hasil-hasil karya tersebut dikutip secara internasional.

Kelima, proses kaderisasi dosen, selain dosen yang diangkat melalui CPNS, Unpad sebenarnya dapat meniru apa yang dilakukan oleh UGM dan UI, dimana proses rekrutmen dosen seperti Unpad di era 90-an melalui jenjang asisten dosen dari mahasiswa yang bagus secara akademis ataupun mahasiswa yang aktif sebagai aktifis, mereka diberi kesempatan mengikuti riset-riset yang dilakukan dosen senior, lalu setelah lulus S1 dibiayai baik dari anggaran Unpad atau pun difasilitasi untuk mendapatkan beasiswa S2, setelah S2 selesai direkrut menjadi dosen BLU dan tetap dibantu untuk meningkatkan keilmuannya dengan mengikuti program Doktoral.

Keenam, kolaborasi antara universitas dengan para alumni dan ikatan alumninya pun penting, bukan saja alumni diposisi elit dengan segala jabatannya, tapi alumni kebanyakan pun perlu diraih untuk menjadi energi sinergi bagi keunggulan Unpad. Secara riil misalnya, mulai dari menyampaikan database alumni yang dimiliki, hingga bagaimana IKA dan universitas bisa hadir dan membantu proses awal karir lulusan sehingga terbangun ikatan emosional antara ikatan alumni, kampus maupun alumni itu sendiri.

Semoga, upaya-upaya untuk menjadikan Unpad masuk dalam TOP 500 World University Ranking bisa terwujud.***

Penulis: Ferry Kurnia Rizkiyansyah
*Direktur Eksekutif NETGRIT, Alumni Fisip UNPAD.